REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia mengikuti perkembangan permasalahan yang terjadi antara India dan Cina. Indonesia, kata Retno, menyerukan dialog untuk menyelesaikan sengketa perbatasan yang ada di perbatasan India dan Cina di Pegunungan Himalaya.
"Indonesia menyerukan kepada kedua negara agar menahan diri dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi jalan dialog dan penyelesaian sengketa secara damai," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers langsung dari Istana Kepresidenan yang disiarkan di Channel Youtube Sekretariat Kepresidenan RI, Kamis.
Retno mengatakan, India dan China merupakan mitra dekat Indonesia. Kedua negara tersebut memiliki hubungan baik dan produktif sehingga menjadi kepentingan semua negara di kawasan Indo-pasifik serta dunia internasional. "Keduanya juga merupakan negara kunci untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan ini," kata Menlu Retno.
Setelah empat dekade yang relatif tenang, militer China dan India kembali terlibat sengketa mematikan di wilayah perbatasan yang mereka perebutkan di jalur pengunungan Himalaya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun telah meminta kedua pihak menahan diri dari konflik lebih lanjut.
Lokasi konflik tersebut merentang sepanjang 3,2 kilometer garis kendali (LAC) pada ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut di Lembah Galwan. Ia membelah dua wilayah, Aksai Chin yang diapit Tibet dan Xinjiang di wilayah yang diklaim Cina dan Ladakh yang berbatasan dengan Jammu-Kashmir yang diklaim India.