REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence menyatakan, AS telah mencapai kemajuan yang luar biasa dalam menghadapi pandemi virus corona. Berbicara dalam pengarahan Satuan Gugus Tugas Penanganan Virus Korona di Gedung Putih, Pence menyampaikan bahwa pelonggaran pembatasan dan kembalinya aktivitas ekonomo telah membawa kabar yang menggembirakan bagi warga AS.
"Ada satu hari dalam dua bulan lalu ketika kami kehilangan 2.500 warga dalam satu hari. Minggu ini, ada dua hari ketika kami kehilangan kurang dari 300 warga Amerika," ujar Pence.
Pence mengatakan, kematian akibat virus corona di AS telah menurun. Sementara itu, lonjakan jumlah kasus yang terjadi belum lama ini terjadi karena pengujian yang semakin meluas. Hingga saat ini, AS telah melakukan pengujian terhadap lebih dari 29,2 juta orang.
"Pada tingkat tertentu, volume kasus baru yang masuk adalah cerminan dari keberhasilan besar dalam memperluas pengujian di seluruh negeri," kata Pence.
Lonjakan kasus virus corona memaksa beberapa negara bagian termasuk Texas, Florida, dan Arizona kembali memberlakukan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus. Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci memperingatkan bahwa beberapa negara bagian AS menghadapi masalah serius atas penyebaran pandemi virus korona.
Amerika Serikat adalah negara yang paling parah dilanda pandemi virus korona dan mencatat lebih dari 2,4 juta kasus dengan lebih dari 124.700 kematian. Secara keseluruhan, jumlah pasien yang dinyatakan sembuah mencapai 663.500.