REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga merespons wacana reshuffle yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada sidang paripurna kabinet Kamis (18/6) lalu. Menurutnya sampai saat ini belum ada tanda-tanda Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle dalam waktu dekat.
"Kami melihat sampai saat ini melihat belum ada ya tanda-tanda untuk mengatakan kepada partai bahwa akan ada reshuffle," kata Eriko di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/6).
Menurutnya, jika reshuffle dilakukan maka seharusnya Presiden mengundang ketua umum partai untuk bertemu. Namun sampai saat ini undangan tersebut belum diterima PDIP.
"Karena kalau ada seperti itu pasti akan ada pemberitahuan kepada ketua umum, mengajak ketua umum bertemu. Sampai saat ini secara resmi ataupun secara non formal kami belum melihat itu," ujarnya.
Oleh karena itu, Eriko melanjutkan, PDIP melihat teguran keras Jokowi ke para menterinya tersebut sebagai sebuah upaya untuk memberikan motivasi kepada menteri-menterinya. Menurutnya Presiden ingin agar para menterinya di Kabinet Indonesia Maju bisa bekerja dengan cara yang tidak biasa di tengah pandemi saat ini. Eriko menambahkan, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden.
"Beliau menginginkan cara kerja yang dalam menghadapi ini harus berbeda, tidak ada lagi yang katakan terlalu berhitung, terlalu misalnya merencanakan yang jauh-jauh, tetapi eksekusinya yang paling penting. Ini yang beliau sampaikan," ungkapnya.