REPUBLIKA.CO.ID, KONKEP -- Kesibukan warga Desa Matabaho dan Pasir Putih, Kecamatan Wawonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara yang kesehariannya sebagai petani dan nelayan membuat mereka disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Slhasil mereka jarang berkomunikasi dan berkumpul bersama.
Kehadiran Satuan Tugas Tentara Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) ke-108 membawa perubahan drastis aktivitas di tengah masyarakat. Hal itu lantaran kehadiran satgas seolah mereketkan kembali warga untuk bisa saling bercengkerama dan berkumpul bersama.
Udin (53 tahun), salah satu warga Desa Pasir Putih, mengatakan. kehadiran tentara di desanya dalam skala besar, membuat warga senang dengan berbagai aktivitas pembangunan dan pelayanan kesehatan. Kehadiran sekitar 150 personel TNI membuat warga mau tidak mau harus ikut turun tangan membantu menyelesaikan pekerjaan fisik, seperti pembuatan drainase dan paving block di sekolah.
"Tentara mengajarkan kami bersosialisasi dan bergotong royong, ini tampak dalam berbagai kegiatan pembangunan, seperti pembuatan drainase ini. Mereka bekerja tanpa mengenal cuaca," ujarnya di Desa Matabaho, Senin (6/7).
Dia melanjutkan, keberadaan TNI di Desa Matabaho dan Pasir Putih yang menjadi lokasi sasaran fisik TMMD ke-108 juga memicu warga beda desa untuk saling berkomunikasi dan bekerja sama. Hal itu seolah merekatkan hubungan kembali warga dua desa yang jarang bertegur sapa karena kesibukan masing-masing. Kini, Udin mendapati dua warga desa itu saling membantu satgas untuk menyukseskan pelaksanaan TMMD.
"Dulunya kami jarang ketemu dan ngobrol, sekarang kehadiran bapak tentara di tengah kami membuat suasana bertambah dekat dan akrab, petani dan nelayan ketemu dalam nuansa program TMMD," ujar Udin.
Letda Inf Sarun, salah satu perwira yang terlibat langsung di lokasi sasaran fisik, mengatakan, kehadiran Satgas TMMD di Kecamataan Wawonii Barat disambut hangat oleh masyarakat. Hal itu terlihat dalam berbagai kegiatan sejak dimulainya TMMD ke-108 pada 30 Juni 2020.
Menurut Sarun, setiap hari warga dengan sukarela datang bergantian membantu sasaran fisik pembangun rumah layak huni, penataan paving block SD Matabaho, dan pembuatan drainase sepanjang 196 meter. "Di waktu istirahat sajian air panas dan minuman dingin disajikan warga setempat. Ini bentuk saling perhatian sesama," ucap Sarun.
Dia pun berharap, semua sasaran fisik dan nonfisik, yaitu program pendidikan wawasan kebangsaan dan sosialisasi kesehatan ke warga dapat tercapai dengan maksimal sesuai waktu yang ditentukan, yaitu 30 hari. Sehingga pada akhir Juli ini, Satgas TMMD ke-108 di Kecamatan Wawonii Barat bisa meninggalkan warisan pembangunan yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat sekitar.