REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat Gedung Putih, Kellyanne Conway akan mengundurkan diri pada akhir Agustus dengan alasan ingin fokus kepada keluarganya. Pengunduran diri Conway terjadi sekitar dua bulan menjelang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).
"Saya akan pergi meninggalkan Gedung Putih pada akhir bulan ini," ujar Conway, dilansir Aljazirah, Senin (24/8).
Conway adalah manajer kampanye Trump pada 2016. Dia menjadi salah satu pembela Trump yang paling setia, dan dikenal blak-blakan di depan publik. Dia juga wanita pertama yang berhasil mengelola kampanye kepresidenan menuju kemenangan.
Belum lama ini, Conway berperan penting agar Trump memulai kembali memberikan pengarahan di Gedung Putih secara teratur. Hal ini membantu menahan menurunnya dukungan untuk Trump, terutama di tengah kritik atas kebijakannya menangani pandemi virus Corona.
Dalam pernyataan terpisah di media sosial, suami Kellyanne Conway, George Conway mengatakan, dia telah mundur dari perannya dalam Proyek Lincoln, yakni sebuah proyek dengan misi untuk mengalahkan Trump dan Trumpisme di kotak suara.
George Conway adalah seorang pengacara konservatif yang ikut mendirikan Proyek Lincoln, dan menjadi kritikus yang sangat vokal terhadap presiden AS.
Pada Ahad (23/8), Kellyanne Conway mengatakan, dia dan suaminya kerap bertengkar tentang banyak hal. Dia menggambarkan, satu-satunya cara agar dia dan suaminya tetap bisa menjadi pasangan yang utuh adalah memikirkan anak-anak mereka. "Untuk saat ini, dan untuk anak-anakku tercinta, segala macam drama akan berkurang," ujar Kellyanne Conway.
Conway mengawali karir sebagai petugas poling Partai Republik. Dia awalnya mendukung Senator Ted Cruz dari Texas dalam primary Partai Republik pada 2016. Conway kemudian pindah haluan mendukung Trump dan diangkat menjadi manajer kampanye.