REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Otoritas Palestina pada Jumat (11/9) mengecam langkah Bahrain dalam menormalisasi hubungannya dengan Israel.
"Otoritas Palestina dengan keras menolak dan mengutuk deklarasi trilateral Amerika Serikat (AS)-Bahraini-Israel tentang normalisasi hubungan antara negara penjajah Israel dan Kerajaan Bahrain," kata Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menyebut langkah itu adalah "pengkhianatan terhadap Yerusalem, Al-Aqsa, dan perjuangan Palestina".
Pernyataan itu menambahkan bahwa langkah Bahrain itu telah merusak Prakarsa Perdamaian Arab 2002 dan resolusi KTT Arab dan Islam. Kelompok Palestina, termasuk Hamas, menganggap normalisasi Bahrain dengan Israel sebagai bagian dari Kesepakatan Abad Ini oleh AS yang ingin menghapus perjuangan Palestina.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik pengumuman Presiden AS Donald Trump untuk mencapai kesepakatan normalisasi antara Israel dan Bahrain. Kesepakatan itu terjadi hampir sebulan setelah UEA dan Israel mengumumkan perjanjian yang ditengahi AS untuk menormalkan hubungan mereka, termasuk membuka kedutaan di wilayah masing-masing.