Rabu 16 Sep 2020 14:15 WIB

Hari Ozon Sedunia, KLHK Ingatkan Pentingnya Menjaga Ozon

Menipisnua lubang ozon membahaakan kehidupan manusia.

Diagram pencitraan lubang ozon
Diagram pencitraan lubang ozon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ruandha Agung Sugardiman mengingatkan pentingnya menjaga ozon. Dia mengatakan menipisnya lapisan atau bahkan munculnya lubang di ozon akan membahayakan kehidupan manusia.

"Dengan semakin tipisnya atau bahkan terjadi lubang di lapisan ozon akan membahayakan kita semuanya, dapat mengakibatkan penyakit kulit kemudian gangguan pertumbuhan anak dan kanker akan semakin meningkat," kata Ruandha dalam konferensi pers Hari Ozon Sedunia 2020 yang diperingati hari ini dan dipantau secara virtual di Jakarta pada Rabu (16/9).

Baca Juga

Lapisan ozon yang menipis akan mengakibatkan semakin banyak radiasi sinar ultraviolet masuk ke permukaan bumi. Selain itu juga meningkatkan risiko munculnya penyakit katarak, kanker kulit serta penurunan kekebalan tubuh.

Ruandha mengingatkan dalam Hari Lapisan Ozon Sedunia, yang diinisiasi oleh PBB untuk memperingati Protokol Montreal pada 1987 tentang zat yang menguras lapisan ozon, bahwa masyarakat harus menyadari pentingnya usaha untuk mengurangi pemakaian zat dan bahan perusak ozon. Salah satu bahan perusak ozon yang paling banyak digunakan di peralatan seperti lemari es dan pendingin ruangan.

Sebagai salah satu langkah nyata mencegah kebocoran tersebut, KLHK bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menandatangani skema sertifikasi untuk teknisi refrigerasi dan tata udara yang akan menjadi pedoman lembaga pemberi sertifikat.

Hal itu dilakukan karena penyiapan teknisi refrigerasi dan AC (RAC) yang kompeten akan menjadi penting untuk membuat teknisi melakukan servisnya dan menghindari terlepasnya refrigeran atau zat pendingin ke udara.

"Kita harus betul-betul memberikan pengetahuan yang baik kepada teknisi agar zat-zat perusak ozon ini tidak lepas," kata dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement