Kamis 17 Sep 2020 18:30 WIB

Tak Disetujui PBB, AS akan Tetap Paksakan Sanksi ke Iran

AS akan menjatuhkan sanksi ke pihak-pihak yang melanggar embargo senjata ke Iran.

Amerika memberikan sanksi pada Iran saat negara itu kesulitan mengatasi Corona.
Foto: republika
Amerika memberikan sanksi pada Iran saat negara itu kesulitan mengatasi Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON  -- Amerika Serikat, Rabu (16/9), berencana menjatuhkan sanksi terhadap pihak-pihak yang melanggar embargo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran. Menurut Washington, sanksi kepada Iran akan tetap berlaku, alih-alih berakhir pada Oktober seperti yang disepakati dalam perjanjian nuklir 2015.

Perwakilan Khusus AS untuk Venezuela dan Iran Elliott Abrams mengatakan Washington dapat menolak siapa pun untuk masuk ke pasar AS jika mereka berdagang senjata dengan Iran.

Baca Juga

Teheran telah berkali-kali membantah tuduhan pemerintahan Presiden Donald Trump bahwa Iran berupaya mengembangkan senjata nuklir.

Trump pada 2018 menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi-sanksi AS terhadap negara itu. Kesepakatan itu sendiri bertujuan membatasi kegiatan nuklir Teheran. Sebagai imbalan, Iran akan mendapatkan keringanan sanksi.

Washington juga mengatakan akan kembali menerapkan semua sanksi PBB terhadap Iran yang akan berlaku akhir pekan ini. Namun, pihak-pihak lain dalam kesepakatan nuklir, yakni Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia, serta sebagian besar anggota Dewan Keamanan PBB menganggap AS tidak dapat memberlakukan kembali sanksi PBB.

"Ini seperti menarik pelatuk dan tidak ada pelurunya," kata seorang diplomat senior dari negara anggota Dewan Keamanan PBB, tanpa menyebut nama.

"Tidak akan ada snapback, sanksi akan tetap ditangguhkan, JCPOA (kesepakatan nuklir) akan tetap berlaku," katanya.

Sementara itu, Abrams ditanya wartawan apakah Washington sedang membuat rencana konkret untuk menerapkan sanksi sekunder agar embargo senjata terhadap Iran kembali diberlakukan?

"Ya, dalam banyak hal, dan kami akan mengeluarkan beberapa pengumuman selama akhir pekan dan lebih banyak pengumuman pada Senin dan kemudian hari-hari berikutnya minggu depan," jawabnya.

Sebelumnya pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada wartawan, AS akan melakukan semua hal yang perlud ilakukan untuk memastikan bahwa sanksi tersebut diberlakukan.

Presiden Iran Hassan Rouhani pada Rabu menggambarkan penolakan terhadap prakarsa Washington itu sebagai kemenangan bangsa Iran dan kekalahan memalukan Amerika Serikat dalam menjalankan mekanisme snapback.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement