REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat diminta untuk tetap patuh pada protokol kesehatan demi terhindari dari penularan Covid-19. Protokol kesehatan yang dimaksud adalah 3M, yakni mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Dari ketiganya, penggunaan masker menjadi yang paling krusial karena punya andil sangat besar dalam mencegah penularan infeksi virus corona.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, mengingatkan masyarakat agar mengenakan masker dengan baik dan benar. Ia mengaku masih kerap melihat oknum di tengah masyarakat yang tidak mengenakan masker sebagaimana mestinya.
"Ingat selalu pakai masker dengan baik dan benar, jangan asal-asalan ya. Tutupi bagian hidung sampai dengan dagu. Karena ini penting sekali. Jangan dijadikan hiasan untuk menutupi dagu saja. Atau saya masih melihat di beberapa orang malah dikalungkan saja maskernya di leher," kata Reisa dalam keterangan pers di kantor presiden, Jumat (18/9) sore.
Selain itu, Reisa juga meminta masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk selalu siap-sedia masker lebih dari satu. Hal ini untuk berjaga-jaga apabila masker rusak, hilang, atau sudah terlalu lama dipakai.
"Tapi lebih banyak di rumah saja. Keluar rumah hanya untuk kepentingan yang mendesak. Kalaupun harus keluar rumah hindari kontak fisik ya dengan orang lain. Sekalipun itu adalah teman kita sendiri. Jaga jarak aman ya bapak ibu, minimal 1 hingga 2 meter," ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta menerapkan jaga jarak bila terpaksa berada di ruang publik. Masyarakat juga diminta selalu membawa hand-sanitizer atau setidaknya rajin mencuci tangan dengan sabun.
Protokol kesehatan memang menjadi jurus paling ampuh untuk menekan risiko penularan Covid-19. Dengan angka kasus yang semakin berkurang, diharapkan roda perekonomian bisa kembali bergulir dan masyarakat kembali produktif.