REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden China Xi Jinping mengatakan Beijing tidak akan membiarkan ada negara mengendalikan nasib negara lain. Media milik pemerintah China melaporkan Xi juga menegaskan tidak boleh ada negara yang bertindak sebagai 'bos di dunia'.
"Bahkan seharusnya tidak satu pun yang diizinkan melakukan apa pun yang ia suka dan menghegemoni, merundung atau bertindak sebagai bos di dunia," kata Xi dalam peringatan 75 tahun PBB, seperti dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Selasa (22/9).
Media China, Global Times melaporkan Xi mengatakan tidak boleh ada negara yang memiliki hak untuk mendominasi urusan global seperti mengendalikan nasib negara lain atau mengambil manfaat dari pembangunan untuk dirinya sendiri.
Ia menyerukan agar lebih banyak lagi perwakilan negara berkembang di PBB. Xi menekankan PBB sebagai lembaga internasional terbesar di dunia harus menjunjung tinggi supremasi hukum.
"Mereka tidak boleh dikuasai oleh mereka yang mengacungkan tinju keras ke pihak lain," kata Xi.
Ia menambahkan hubungan dan koordinasi kepentingan antarnegara harus berdasarkan peraturan dan institusi. Xi juga menekankan negara-negara besar di dunia harus memberi contoh dalam mengadvokasi dan menegakan hukum dan menghormati komitmen-komitmen internasional.
Xi menekankan PBB harus gencar mempromosikan kerja sama antar negara. Sebab, katanya, 'mentalitas Perang Dingin, zero-sum game (persaingan), dan garis ideologi bukan solusi bagi sebuah negara apalagi untuk umat manusia'.
"Untuk mempraktekan prinsip-prinsip multilateralisme, kami harus bertindak, tidak hanya berbicara, harus ada obatnya, tidak hanya terapi," kata Xi.