REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan mereka telah menghancurkan empat tank Angkatan Bersenjata Armenia di zona konflik Nagorno-Karabakh. Kantor berita Rusia, Tass, melaporkan Azerbaijan juga mengaku menangkap tiga tentara Armenia.
"Selama bentrokan di zona Madagiz-Agderin, empat tank battalion 77 Angkatan Darat Armenia telah dihancurkan dan tiga orang ditangkap sebagai sandera," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan, Ahad (4/10).
Mereka menambahkan intensitas pertempuran di garis depan masih berlanjut. Azerbaijan juga menuduh Armenia melepaskan tembakan artileri dan roket ke permukiman yang berada di dekat lokasi kontak senjata.
"Posisi artileri angkatan darat Armenia yang menembaki wilayah permukiman kami, di beberapa wilayah telah ditekan, musuh mengalami pukulan keras," tambah Kementerian Pertahanan Azerbaijan.
Pada 27 September lalu Azerbaijan dan Armenia kembali bentrok dalam konflik lama di sekitar wilayah Nagorno-Karabakh. Daerah itu juga menjadi medan pertempuran pada musim panas 2014, April 2016, dan Juni lalu.
Azerbaijan dan Armenia telah memberlakukan masa darurat perang dan memobilisasi pasukan mereka. Kedua belah pihak telah melaporkan jumlah korban jiwa dalam pertempuran ini, termasuk korban dari masyarakat sipil.
Secara administratif Nagorno-Karabakh bagian dari Azerbaijan tapi mayoritas penduduknya adalah orang Armenia. Gesekan di daerah itu pertama kali pecah pada 1988 setelah Wilayah Otonom Nagorno-Karabakh mendeklarasikan kemerdekaan dari Republik Sosialis Soviet Azerbaijan.
Pada 1992 hingga 1994 ketegangan meledak menjadi perang skala besar. Azerbaijan kehilangan tujuh wilayahnya. Sejak 1992 kelompok OSCE Minsk Group yang diketuai Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat (AS) sudah menengahi kedua negara untuk menggelar kesepakatan damai.