Ahad 01 Nov 2020 13:19 WIB

Ace Dukung Pemanggilan Dubes RI dari Paris

Ace juga mengecam tindakan main hakim sendiri menyikapi kasus karikatur Nabi Muhammad

Red: Agus raharjo
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily menyampaikan keterangan kepada wartawan usai diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Ahad (8/12).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily menyampaikan keterangan kepada wartawan usai diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Ahad (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily menilai pemerintah harus menunjukkan sikap tegas sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Bentuk protes itu bisa dilakukan dengan memanggil duta besar RI dari Paris.

Anggota fraksi Partai Golkar itu mendukung jika pemerintah memanggil dubes RI dari Paris sebagai bentuk protes pernyataan yang Macron yang dinilai tak sensitif kepada umat Islam. "Sikap pemerintah yang mengambil langkah diplomatik dengan memanggil dubes RI di Paris, saya kira patut didukung," tutur Ace Hasan dalam keterangan kepada Republika.co.id, Ahad (1/11).

Ace Hasan menambahkan, seharusnya Macron lebih sensitif dalam memberikan pernyataan terutama terkait umat Islam di seluruh dunia. Terutama dalam menanggapi karikatur Nabi Muhammad SAW yang terbit di salah satu surat kabar di Prancis.

Menurut Ace, kebebasan pers memang sangat dijunjung tinggi di negara demokrasi. Tetapi, kebebasan pers juga memiliki batasan untuk tidak menyinggung hal paling sensitif dan dihormati dalam ajaran Islam. Terlebih, jika kebebasan pers itu menyinggung unsur SARA, dengan menampilkan karikatur sosok yang menjadi teladan umat Islam.