Jumat 20 Nov 2020 17:13 WIB

FPI Duga Konvoi Koopsus TNI di Petamburan Atas Restu Jokowi

Menurut Munarman, Koopsus TNI unit baru yang hanya bisa digerakkan oleh Presiden.

Rep: Febryan. A/ Red: Andri Saubani
Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), Munarman.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), Munarman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), Munarman, menyoroti peristiwa melintasnya kendaraan taktis (rantis) milik pasukan elite Komando Operasi Pasukan Khusus (Koopsus) TNI di dekat markas FPI, Jalan Petamburan, Jakarta. Ia menyebut, pasukan Koopsus bergerak atas restu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Itu dari Koopsus. Ini unit baru (di tubuh TNI). Dan yang bisa gerakkan pasukan ini hanya Presiden," kata Munarman kepada Republika, Jumat (20/11).

Baca Juga

Munarman juga membantah klaim Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD Mayjen TNI Dudung Abdurachman terkait mobilisasi pasukan elite tersebut. Dudung sebelumnya menyebut, kendaraan taktis yang melintas itu dibawa anak buahnya yang berasal dari Komando Garnisun Tetap I/Jakarta (Kogartap I/Jakarta).

"Jelas di mobilnya yang patroli itu ada tulisan Komando Pasukan Khusus. Jangan ikut-ikutan jadi pembohong dia (Dudung)," kata Munarman.

Munarman juga menyoroti pengerahan pasukan itu dari sisi regulasi. Dia mengatakan, terdapat dua jenis tugas TNI sebagaimana diatur dalam UU 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Pertama, operasi militer perang. Kedua, operasi militer selain perang (OMSP).

Dalam pasal 74 UU tersebut dinyatakan bahwa OMSP dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara, yaitu Presiden. "Nah dengan pengerahan Koopsus ke Petamburan, rakyat tentu tahu, itu perang atau bukan?" kata dia.

Menurut dia, rakyat sudah tahu motif di balik pengerahan pasukan ini. Rakyat tentu juga tahu siapa yang bisa memerintahkan pelaksanaan OMSP.

"Jadi, untuk OMSP yang berwenang menggerakkan adalah Presiden. Dengan demikian, artinya prioritas Presiden saat ini adalah operasi militer selain perang terhadap FPI tho," kata Munarman menegaskan.

Sebelumnya, viral sebuah video pendek yang menampilkan sejumlah rantis melintas di Petamburan. Rantis warna hitam pekat bertuliskan “KOOPSUS” itu juga sempat berhenti di depan Markas FPI selama beberapa detik. Saat berhenti, sirene dari rantis itu terus meraung-raung.

Saat apel gelar pasukan persiapan pilkada dan banjir di Silang Monas pada Jumat pagi,  Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyebut, pasukan yang melintas itu adalah anak buahnya. Tujuannya melintas di sana adalah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

photo
Habib Rizieq Shihab - (republika)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement