REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun Louis Tomlinson telah mengalami kepahitan yang sangat besar dalam hidupnya, dia berkomitmen untuk tetap bersikap positif. Mantan personel One Direction itu mengungkap bagaimana kematian ibu dan adik perempuannya dalam waktu singkat telah mengubah cara berpikirnya.
"Mungkin karena saya mengalami saat-saat gelap yang nyata dalam hidup, tapi mereka memberi saya ruang untuk optimis,” kata Tomlinson seperti dikutip dari laman Fox News pada Rabu (25/11).
Ibu Tomlinson, Johannah Deakin, meninggal pada 2016 pada usia 43 tahun setelah berjuang melawan kanker. Adik perempuannya yang berusia 18 tahun, Félicité, meninggal pada 2019 karena overdosis yang tidak disengaja.
Musisi itu mendedikasikan single barunya "Two of Us" dari album WALLS untuk mendiang ibunya. Tentang proses rekamannya, Tomlinson menjelaskan bahwa album itu bernuansa muram dan gelap.
Namun atas kedukaan yang dialami, Tomlinson ternyata tidak suka dikasihani orang lain. Pada tahun 2017 lalu, Tomlinson mengatakan bahwa kematian ibunya sangat membuat dia hancur.
"Tapi ibu mengatakan bahwa saya harus terus maju. Dia mengatakan kepada saya dengan sangat tegas bahwa dia menginginkan saya untuk melakukan itu," kata dia kala itu.
Dalam wawancara bersama The Guardian pada 2019, ia juga mengungkap bagaimana insiden yang menimpa dirinya dan keluarga telah membuatnya menjadi orang yang lebih kuat.
"Saya telah mengubah sesuatu yang benar-benar gelap menjadi sesuatu yang memberdayakan saya, membuat saya lebih kuat. Saya tidak ingin orang merasa kasihan pada saya. Itu bukan perasaan saya terhadap diri saya sendiri," kata Tomlinson.