REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pejabat senior Israel menyatakan kepada New York Times, Ahad (29/11), dunia harus berterima kasih kepada Israel karena telah membunuh pemimpin program senjata nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh. Dia menekankan ancaman global yang akan timbul dari pengembangan senjata nuklir oleh negara itu.
Seorang pejabat senior Israel itu dilaporkan terlibat dalam program untuk melacak Fakhrizadeh selama bertahun-tahun. Tanpa mau menyebut nama, dia mengatakan, Israel akan terus bertindak untuk membatasi ambisi nuklir Iran.
Mantan pejabat CIA, Bruce Riedel, menyebut Israel telah menginvestasikan sumber daya yang cukup besar dari agen mata-matanya sebagian besar di Iran dan ini adalah salah satu alasan keberhasilannya. Menurut analis senior di Saban Center for Middle-East Policy di Brookings Institution ini, Israel telah membangun jaringan aset manusia di dalam Iran dan basis operasi di negara tetangga, seperti Azerbaijan.
Fakhrizadeh mendapatkan ancaman pembunuhan delapan tahun lalu.
Namun Israel hingga kini tidak secara resmi mengkonfirmasi keterlibatannya dalam pemboman dan baku tembak di kota Absard di Iran, dekat Teheran, tempat Fakhrizadeh terbunuh.
Namun, Pejabat senior Iran, termasuk Menteri Luar Negeri Javad Zarif, mengatakan bahwa Israel kemungkinan berada di balik serangan itu.
"Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini. Kepengecutan ini dengan indikasi serius peran Israel menunjukkan penghasutan yang putus asa dari para pelaku," tulis Zarif di Twitter.
Fakhrizadeh telah menjadi incaran Israel selama bertahun-tahun. Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, secara terbuka menyebut namanya pada 2018. Ketika itu dia menunjukkan kepada dunia arsip nuklir Iran yang berhasil dicuri Mossad. Badan intelijen Israel dan Barat menggambarkannya sebagai seseorang dengan pengetahuan luas tentang program nuklir Iran.
Israel telah lama dicurigai melakukan beberapa pembunuhan terarah terhadap ilmuwan nuklir Iran, baik di Iran maupun Suriah. Beberapa serangan terhadap infrastruktur yang terkait dengan program senjata Iran juga dikaitkan dengan Israel.