REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser menegaskan, Habib Rizieq Shihab (HRS) bukan kabur dari Rumah Sakit Ummi, Kota Bogor. Pernyataan itu membantah kabar yang menyebut bahwa HRS melarikan diri dari RS UMMI.

Kabar tersebut pun masuk jajaran top 5 news di Republika.co.id, Senin (30/11). Selain kabar HRS, ada juga kabar spanduk bergambar Wali Kota Surabaya, Tri Risma, sedang menangis yang bertebaran di Kota Pahlawan yang menyita perhatian pembaca. Berita TNI yang akan memberangkatkan pasukan khusus ke Poso, Sulawesi Tengah, terkait penanganan kelompok terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Selasa (12/1), melengkapi top 5 news Republika.co.id di akhir November 2020.

1. Kapolresta Bogor Bantah HRS Kabur dari RS Ummi

BOGOR -- Kepala Polresta Bogor Kota, Kombes Hendri Fiuser menegaskan, pendiri Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) bukan kabur dari Rumah Sakit Ummi, Kota Bogor. Menurut dia, sebagai pasien, HRS memiliki keputusannya sendiri untuk datang berobat, maupun pulang.

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyapa massa saat tiba di kawasan Petamburan, Jakarta. (Republika/Putra M. Akbar)

Apalagi, diketahui, HRS meninggalkan RS Ummi dengan pertimbangan. Dia menuding, yang bilang HRS kabur adalah media dan wartawan yang menulis berita.

“Jadi kalau dikatakan kabur itu juga kurang pas kalau menurut saya. Beliau sudah meninggalkan rumah sakit tersebut dengan pertimbangan. Nah, silakan konfirmasi ke rumah sakit, kita Polresta Bogor Kota fokus kepada penegakan hukum,” ujar Hendri di Kota Bogor, Ahad (29/11).

Baca berita selengkapnya di sini.

2. TNI Berangkatkan Pasukan Khusus ke Poso Besok

JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memberangkatkan pasukan khusus ke Poso, Sulawesi Tengah, terkait penanganan kelompok terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Pemberangkatan pasukan itu akan dilaksanakan pada Selasa (1/12).

"Dalam hal ini, TNI akan mendukung Polri besok pagi akan diberangkatkan paskus dari Halim menuju ke Palu dan ditugaskan di Poso untuk memperkuat pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Senin (30/11).

Dia mengatakan, pengiriman pasukan itu bertujuan memperkuat. Dengan demikian, kelompok MIT yang belakangan dianggap bertanggung jawab dalam aksi teror di Sigi dapat segera ditumpas.

Baca berita selengkapnya di sini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika