Selasa 01 Dec 2020 06:31 WIB

KAI Terima Dana PEN Rp 3,5 Triliun

Kucuran dana PEN untuk untuk mendukung likuiditas dan solvalbilitas KAI.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menerima investasi pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (pEN) senilai Rp 3,5 triliun.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menerima investasi pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (pEN) senilai Rp 3,5 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menerima investasi pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 3,5 triliun. Dana tersebut merupakan rangkaian kegiatan untuk pemulihan perekonomian nasional yang merupakan bagian dari kebijakan keuangan negara untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19. 

"Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan seluruh pihak terutama Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan PT SMI," kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam pernyataan tertulisnya, Senin (30/11) malam. 

Baca Juga

Didiek menjelaskan dana PEN tersebut merupakan  dukungan dalam rangka untuk mendukung likuiditas dan solvalbilitas KAI. Khususnya, kata Didiek, untuk operasional KAI akibat terdampak Pandemi Covid-19.

Didiek mengharapkan investasi tersebut dapat mendukung kebutuhan operational arus kas Kai. "Sehingga KAI dapat melayani kebutuhan transportasi masyarakat dan menjaga keberlangsungan perusahaan dalam menjalankan industri perkeretaapian di Indonesia,” jelas Didiek.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengapresiasi KAI sebagai penyintas yang tangguh. Menurut Isa, KAI telah melakukan suatu crisis management yang baik.

“Pemberian investasi ini Insya Allah akan kita lakukan dengan tata kelola yang baik dengan kesungguhan dan niat baik, agar dapat memberikan yang terbaik pula untuk negara kita ini,” jelas Isa. 

Pemberian dana tersebut diberikan kepada KAI dengan dilaksanakannya Penandatanganan Perjanjian Pelaksanaan Investasi antara Kementerian Keuangan RI dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) tentang Pelaksanaan Investasi Pemerintah dalam rangka Program PEN pada Senin (30/11).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement