Rabu 02 Dec 2020 23:42 WIB

Apa Jadinya Jika Anak-Anak Punk Mengaji di Kolong Jembatan

Anak-anak punk mengikuti pengajian Tasawuf Underground

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Komunitas Tasawuf Underground menggelar pengajian rutin di kolong jembatan flyover Tebet, Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Foto: Thoudy Badai
Komunitas Tasawuf Underground menggelar pengajian rutin di kolong jembatan flyover Tebet, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sudah setahun lebih Triyana Nugraha Permana meninggalkan dunia street punk. Kehidupan pria yang akrab disapa Pongky ini berubah drastis.

Dia justru lebih sering mengisi waktu dengan memperdalam wawasan keagamaan, rutin membaca Alquran, dan menghafal surat-surat pendek serta doa-doa setelah sholat. 

Baca Juga

Perubahan hidup yang dialami pria berusia 31 tahun ini berawal saat mendengar kabar ada sekelompok anak punk yang belajar mengaji bersama Tasawuf Underground. Kelompok bimbingan Ustadz Halim Ambiya ini kerap mengaji di bawah kolong jembatan Tebet, Jakarta. 

Pongky yang kala itu lebih sering nongkrong di sekitar Tanah Abang merasa penasaran. "Dulu itu sampai ada pro kontra di antara anak punk, ngapain ngaji? Kalau mau ngaji suruh ke sini saja ustadznya," kata Pongky saat ditemui Republika.co.id di sebuah area pertokoan di kawasan Ciputat, Tangerang, beberapa waktu lalu.