REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada tahun ini Blok Rokan diprediksi akan mengalami penurunan produksi alami (natural decline). Namun, SKK Migas bersama Chevron dan Pertamina berupaya agar Blok Rokan tetap bisa produktif di tahun ini.
Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin mengatakan pada tahun ini SKK mentargetkan Blok Rokan bisa memproduksi minyak sebesar 165.000 barel per hari. Buyung, sapaan akrab Jaffe mengatakan target ini bisa saja tercapai dengan rencana investasi yang akan dilakukan Chevron pada tahun ini.
"Rata-ratanya kurang lebih di 165.000 barrel oil per day di Blok Rokan untuk 2021," kata Buyung, Selasa (5/1).
Buyung menambahkan bahwa Chevron akan menginvestasikan 154 juta dolar AS untuk mengebor di Blok Rokan sepanjang tahun ini. Pengeboran pertama telah dilakukan Chevron pada akhir Desember 2020. Nantinya, setelah Blok Rokan beralih ke Pertamina, akan ada 84 sumur yang akan dibor oleh perusahaan migas pelat merah tersebut. SKK Migas tengah berdiskusi dengan Pertamina agar bisa mencapai target tersebut.
"Kita harus masif, agresif, dan efisiensi dalam mencapai target itu," ungkapnya.
Berdasarkan data kuartal III 2020, produksi Blok Rokan oleh Chevron Pacific Indonesia adalah sebesar 176.298 barel per hari. Realisasi tercatat 103,7 persen dari target APBN sebesar 170.000 bph dan 109,5 persen dari target WP&B 161.000 bph.