Ahad 10 Jan 2021 15:52 WIB

Kim Jong-un Berambisi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Korut tertahan sanksi-sanksi internasional dan krisis yang tak diduga

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berambisi meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara yang terisolasi itu.
Foto: Korean Central News Agency / Korea News Servi
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berambisi meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara yang terisolasi itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berambisi meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara yang terisolasi itu. Rencana tersebut tampaknya akan menghadapi kenyataan yang pahit.

Dalam pidatonya yang dirilis Ahad (10/1) ini, Kim mengatakan perekonomian Korut tertahan sanksi-sanksi internasional dan krisis yang tak diduga sebelumnya seperti bencana alam dan pandemi virus corona. Ia juga menyalahkan pejabat yang gagal mengatasi masalah-masalah tersebut.

Baca Juga

Kim ingin impor Korut lebih independen. Ia juga berencana menumbuhkan semua industri dan mereformasi cara kerjanya.

Namun CEO Korea Risk Group, lembaga pemantau Korut, Chad O’Carroll, perekonomian Korut yang kian menyusut membuat Kim sulit mewujudkan janji-janji tersebut. Selain itu juga berpotensi memotong sumber daya untuk mendanai proyek-proyek pertahanan.

"(Tidak ada) niat yang jelas dalam melakukan reformasi, mencabut sanksi atau membuka perekonomian," cicit O'Carroll di Twitter seperti dilansir dari Reuters.

Sejak Kim berkuasa 2011 standar kehidupan masyarakat Korut meningkat drastis. Terutama setelah pasar berkembang dan komoditas dapat ditemui di mana-mana. Tetapi Korut sedang menghadapi tantangan terberat sejak krisis kelaparan tahun 1990-an.

Sementara proyek-proyek pariwisata, zona ekonomi, dan rumah sakit besar mengalami kebuntuan. Rencana Kim itu disampaikan dalam kongres Partai Buruh Korea yang pertama kali digelar sejak tahun 2016.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement