Jumat 22 Jan 2021 21:39 WIB

Biden Pertahankan Direktur FBI Christopher Wray

Wray dinilai telah menunjukkan kinerja yang baik.

Direktur FBI Christopher Wray.
Foto: AP/Alex Brandon/Pool AP
Direktur FBI Christopher Wray.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta direktur Biro Investigasi Federal (FBI), Christopher Wray, untuk tetap menjabat.  Ia yakin Wray telah menunjukkan kinerja yang baik. Demikian disampaikan Gedung Putih, Kamis (21/1).

Wray menjabat sebagai direktur FBI atas usulan eks presiden AS, Donald Trump. Namun keduanya kerap berseberangan, khususnya terkait klaim Trump yang menuduh ada kecurangan pada pemilihan presiden 3 November 2020.

Baca Juga

Wray tidak menindaklanjuti klaim tanpa bukti itu sehingga ia kerap jadi sasaran kemarahan Trump. Masa jabatan direktur FBI berlaku sampai 10 tahun dan ia baru menjabat kurang lebih empat tahun.

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki lewat akun resmi di media sosial Twitter membenarkan Biden "berniat mempertahankan Direktur FBI Wray dan ia yakin Wray menjalankan tugasnya dengan baik".

Keputusan Biden mempertahankan Wray disambut baik oleh Adam Schiff, politisi Partai Demokrat yang menjabat sebagai ketua Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat AS. Ia kerap mengkritik kebijakan Trump terkait isu intelijen.

"Christopher Wray mengisi posisi sebagai direktur FBI ketika adanya gangguan hebat di biro dan negara ini, ia telah menjalankan tugasnya dengan profesional dan penuh integritas. Saya senang mengetahui Presiden Biden berniat mempertahankan Direktur Wray," kata Schiff.

Ia menyampaikan Komite Intelijen siap bekerja sama dengan Wray, utamanya untuk menganalisis kegagalan intelijen dan antisipasi keamanan sehingga ada kerusuhan di Gedung Kongres, Capitol, pada 6 Januari 2021. Schiff berharap FBI akan meningkatkan perhatian dan menambah sumber daya untuk mengantisipasi ancaman terorisme dalam negeri.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement