REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 13 Hari pasca kejadian bencana gempa menimpa warga Mamuju dan Majene, para warga terdampak gempa masih bertahan di tenda pengungsian. Beberapa keluarga juga terpaksa tinggal di bekas kandang dengan bau khas kandang ayam yang masih sangat terasa.
Tim dari Sinergy for Humanity(S4H) yang sudah berada di Mamuju lebih dari sepekan yang lalu menceritakan bagaimana para penyintas di Mamuju terpaksa harus tinggal di satu shelter beramai-ramai, bahkan ada satu shelter yang diisi oleh 80 orang.
Kondisi tersebut menurut Relawan S4H, Komaludin jika kondisi tersebut didiamkan, akan banyak masalah susulan yang terjadi."Kita saat ini bisa tidur nyaman dan terlindungi privasi kita. Jangan sampai peristiwa pelecehan seksual terjadi seperti peristiwa gempa Lombok beberapa tahun silam," ucap dia.