Kamis 28 Jan 2021 16:36 WIB

AS Dukung Negara ASEAN Hadapi Tekanan China di LCS

AS berjanji akan mendukung negara-negara Asia Tenggara menghadapi tekanan China

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Peta klaim Laut China Selatan
Foto:

Locsin menilai UU tersebut merupakan "ancaman perang". China telah memulai latihan militer terbaru di LCS, tepatnya di Semenanjung Leizhou, pada Rabu. Latihan itu dilakukan tak lama setelah sekelompok kapal perang AS menggelar operasi di wilayah perairan tersebut.

Beijing telah mengkritik operasi tersebut. "AS sering mengirim pesawat dan kapal ke LCS untuk melenturkan ototnya. Ini tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian pada Senin (25/1).

Sekelompok kapal perang AS yang dipimpin kapal induk USS Theodore Roosevelt memasuki kawasan LCS pada Ahad (23/1).

"Setelah berlayar melalui perairan ini selama 30 tahun karier saya, sangat menyenangkan berada di LCS lagi, melakukan operasi rutin, mempromosikan kebebasan laut, dan meyakinkan sekutu dan mitra," kata Laksamana Muda Doug Verissimo, tokoh yang memimpin kelompok kapal perang tersebut.

Saat memasuki LCS, USS Theodore Roosevelt didampingi kapal penjelajah rudal kelas Ticonderoga USS Bunker Hill dan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Russell serta USS John Finn. “Dengan dua pertiga perdagangan dunia yang melewati wilayah yang sangat penting ini, sangat penting bagi kami untuk mempertahankan kehadiran kami dan terus mempromosikan tatanan berbasis aturan yang memungkinkan kita semua untuk makmur,” ujar Verissimo.

China diketahui mengklaim sekitar 80 persen LCS, termasuk sebagian besar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam serta Kepulauan Paracel dan Spartly. Klaim Beijing atas wilayah perairan itu juga tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) anggota ASEAN lainnya, yakni Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement