Selasa 16 Feb 2021 02:02 WIB

Vaksinasi Cegah Dampak Penularan Covid-19 Semakin Parah

Berdasarkan uji klinis, vaksin beri perlindungan untuk gejala Covid-19 berat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Seorang wanita berfoto saat dokter menyuntikkan dosis vaksin COVID-19 Sinovac selama kampanye vaksinasi massal untuk petugas kesehatan di Jakarta, Indonesia, 15 Februari 2021. Indonesia memulai kampanye vaksinasi COVID-19 nasional pada 14 Januari sebagai negara tercatat lebih dari satu juta kasus, jumlah tertinggi di Asia Tenggara.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Seorang wanita berfoto saat dokter menyuntikkan dosis vaksin COVID-19 Sinovac selama kampanye vaksinasi massal untuk petugas kesehatan di Jakarta, Indonesia, 15 Februari 2021. Indonesia memulai kampanye vaksinasi COVID-19 nasional pada 14 Januari sebagai negara tercatat lebih dari satu juta kasus, jumlah tertinggi di Asia Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, masyarakat yang telah mendapatkan suntikan vaksinasi masih bisa tertular virus Covid-19. Namun demikian, suntikan vaksin yang sudah diberikan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya meskipun terpapar Covid-19.

“Masih mungkin dia untuk diserang virus Covid-19. Tapi dengan dia punya vaksin, dia punya pertahanan yang artinya nanti membuat dia tidak menjadi sakit,” ujar dia saat berbincang dengan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro, Senin (15/2).

Baca Juga

Ia menegaskan, berdasarkan uji klinis, vaksin ini dapat memberikan perlindungan untuk pasien dengan gejala Covid-19 berat atau yang mematikan. Karena itu, Nadia mengatakan, vaksinasi Covid-19 dapat memberikan proteksi agar Covid-19 tak memberikan dampak yang semakin parah bagi pasien yang menderita.

“Jadi kita bisa melihat proteksi yang betul-betul diberikan oleh vaksin ini adalah mencegah kita kalau sakit menjadi sakitnya bertambah parah,” ujar dia.