REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia melaporkan kasus pertama dari jenis flu burung bernama AH5N8 yang menular ke manusia dari unggas. Temuan ini telah dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Wabah strain H5N8 telah dilaporkan di Rusia, Eropa, Cina, Timur Tengah dan Afrika Utara dalam beberapa bulan terakhir tetapi hanya pada unggas. Sementara strain lain yakni H5N1, H7N9 dan H9N2 telah diketahui menyebar dari unggas ke manusia.
"Kami melaporkan ke WHO beberapa hari lalu, saat kami benar-benar yakin dengan hasil kami," ujar Kepala Pengawas Kesehatan Rospotrebnadzor, Anna Popova kepada televisi pemerintah 24 Rossiya, Sabtu (20/2).
Mayoritas infeksi flu burung pada manusia telah dikaitkan dengan kontak langsung dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi, meskipun makanan yang dimasak dengan benar dianggap aman. Popova mengatakan, tujuh pekerja di sebuah pabrik unggas di selatan Rusia terinfeksi virus flu burung jenis H5N8. Wabah flu burung muncul di pabrik tersebut pada Desember.
Menurut Popova para pekerja tidak mengalami penurunan kondisi kesehatan yang serius. Sejauh ini tidak ada tanda-tanda bahwa virus tersebut dapat menular antar manusia. "Seiring dengan berjalannya waktu, kita akan mengetahui apakah virus dapat bermutasi lebih lanjut," ujar Popova.
Sebelumnya, Institut Vektor Siberia mengatakan, mereka akan mulai mengembangkan tes vaksin melawan H5N8. Institut tersebut diketahui telah mengembangkan salah satu dari beberapa vaksin virus korona Rusia.