Kamis 04 Mar 2021 10:12 WIB

Laporan: Eks Dokter Gedung Putih Minum Miras Saat Tugas

Jackson juga disebut suka melecehkan rekan kerja saat dinas di Gedung Putih.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Gedung Putih
Foto: VOA
Gedung Putih

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon membeberkan laporan tentang perlakuan tak etis dari anggota Kongres Partai Republik, Ronny Jackson saat masih menjabat sebagai dokter Gedung Putih. Laporan menyebut Jackson menciptakan lingkungan kerja yang tak bersahabat, terlibat dalam masalah minuman keras, dan melakukan pendistribusian resep obat  tidak tepat.

Laporan tidak diterbitkan ini disusun oleh inspektur jenderal departemen pertahanan yang pertama kali diperoleh CNN. Isinya mencakup kesaksian dari 60 saksi tentang perilaku Jackson di tempat kerja.

Baca Juga

Hanya 12 yang melakukan observasi positif. Sementara 38 berbicara tentang perilaku tidak profesional, intimidasi, dan perlakuan buruk terhadap bawahan. "Hanya empat saksi yang memberi tahu kami bahwa mereka tidak mengalami, melihat, atau mendengar tentang RDML Jackson yang berteriak, menjerit, mengutuk, atau meremehkan bawahan," ujar laporan tersebut seperti dilansir laman Guardian, Kamis (4/3).

Laporan baru dari pengawas Pentagon menemukan bahwa Jackson meremehkan, menindas, dan mempermalukan lebih banyak rekan kerja junior, termasuk membuat komentar seksual dan merendahkan tentang rekan kerja perempuan. Dia juga terlibat dalam perilaku tidak pantas yang melibatkan penggunaan alkohol selama dua perjalanan presiden, satu ke Filipina pada 2014 dan satu lagi ke Argentina pada 2016.

Jackson diketahui mengonsumsi obat Ambien, alat bantu tidur yang kuat, saat terbang di Air Force One. Ini berkontribusi pada keprihatinan di antara rekan kerja atas kemampuannya untuk memberikan perawatan medis yang tepat kepada presiden dan orang lain.

Baca juga : Transformasi Sekuler Istri Mustafa Kemal Attaturk

Dalam sebuah pernyataan, Jackson mengatakan, inspektur jenderal telah membangkitkan tuduhan palsu karena dia menolak untuk memunggungi Presiden Trump. Dia mengatakan bahwa dia menolak mentah-mentah dan menolak implikasi apa pun bahwa dia mengonsumsi alkohol saat bertugas.

"Saya juga dengan tegas menyangkal implikasi apa pun bahwa saya secara seksual tidak pantas di tempat kerja, di luar pekerjaan, atau di mana pun dengan anggota staf saya atau orang lain. Itu bukan saya dan apa yang diduga tidak terjadi," ujar Jackson.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement