REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia meluncurkan kampanye senilai 19 juta dolar Australia untuk membela perempuan yang mendapatkan pelecehan seksual. Kampanye yang diluncurkan tepat pada Hari Perempuan Internasional itu mendesak orang-orang untuk "menyuarakan" atau berbicara ketika mereka menyaksikan perempuan yang dilecehkan.
Menteri Perempuan Marise Payne mengatakan, Australia telah membuat kemajuan menuju kesetaraan gender, tetapi tantangan untuk mencapai kesetaraan gender tetap muncul di rumah dan tempat kerja. Kampanye perlindungan terhadap perempuan muncul ketika parlemen Australia berada dalam pengawasan atas tuduhan pelecehan seksual.
Payne dan Menteri Keluarga Anne Rushton telah meningkatkan pengawasan perlakuan terhadap perempuan dalam politik Australia. Payne mengatakan, peristiwa pelecehan seksual di parlemen Australia mendorong diskusi nasional yang sangat luas tentang perlakuan terhadap perempuan.
"Kami semua dikejutkan oleh pengungkapan dan tuduhan menyedihkan dalam beberapa pekan terakhir, terutama terkait dengan perlakuan terhadap perempuan di tempat kerja saya, di parlemen Australia," kata Payne.
"Di manapun saya berada dalam seminggu terakhir atau lebih di luar Canberra, di kawasan New South Wales, di Sydney sendiri, Sydney Barat tempat saya tinggal dan tempat saya bekerja, bagi banyak orang ini telah menjadi bahan diskusi," kata Payne menambahkan.
Tiga pegawai perempuan Partai Liberal yang diketuai Perdana Menteri Scott Morrison bulan lalu mengatakan, mereka telah diperkosa oleh pria yang sama pada 2019 dan 2020. Salah satu korban telah mengajukan pengaduan ke polisi. Komisaris Diskriminasi Seks akan melakukan penyelidikan independen terhadap budaya tempat kerja Parlemen Australia dan melaporkan temuannya pada November.