Selasa 09 Mar 2021 11:35 WIB

Media China: Kerja Sama China-AS Penting dalam Atasi Pandemi

China telah menyediakan bantuan vaksin gratis bagi 69 negara berkembang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang petugas keamanan bersiaga di depan Balai Agung Rakyat, Beijing, pada pembukaan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC), Kamis (4/3/2021), atau sehari sebelum berlangsungnya Sidang Kongres Rakyat Nasional (NPC) yang dijadwalkan dibuka oleh Presiden Xi Jinping pada Jumat (5/3). Sidang parlemen dua kamar yang dikenal dengan sebutan Lianghui digelar setiap awal Maret, namun tahun 2020 dilaksanakan pada bulan Mei karena pandemi COVID-19.
Foto: M. IRFAN ILMIE/ANTARA
Seorang petugas keamanan bersiaga di depan Balai Agung Rakyat, Beijing, pada pembukaan Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC), Kamis (4/3/2021), atau sehari sebelum berlangsungnya Sidang Kongres Rakyat Nasional (NPC) yang dijadwalkan dibuka oleh Presiden Xi Jinping pada Jumat (5/3). Sidang parlemen dua kamar yang dikenal dengan sebutan Lianghui digelar setiap awal Maret, namun tahun 2020 dilaksanakan pada bulan Mei karena pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Surat kabar yang dikelola Pemerintah China menegaskan pentingnya kerja sama China-Amerika Serikat (AS) dalam menangani pandemi virus Corona. Lewat tajuk rencananya Selasa (8/3) China Daily menulis kembali pernyataan Kanselir Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi.

Dalam konferensi pers Sabtu (7/3) lalu Wang Yi mengatakan Beijing menentang 'nasionalisme vaksin' dan berkomitmen memastikan vaksin Covid-19 menjadi komoditas semua orang di seluruh dunia. Wang Yi menyerukan 'negara yang memiliki kemampuan' berusaha sebaik mungkin untuk menyediakan vaksin bagi yang membutuhkan.

Baca Juga

Wang Yi meminta negara-negara yang berkecukupan untuk memberikan akses terjangkau bagi semua negara. China ingin memastikan semua orang mendapatkan vaksin.

China Daily menegaskan China telah menyediakan bantuan vaksin gratis bagi 69 negara berkembang yang paling membutuhkannya dan mengekspor ke 43 negara lainnya.

Surat kabar itu menulis seruan Wang berlaku bagi semua negara tapi selain China. Selama ini Amerika Serikat (AS) juga menjadi negara yang mampu memproduksi dan menyediakan vaksin Covid-19.

China Daily menulis walaupun kedua negara memiliki banyak perbedaan, tapi dua perekonomian terbesar di dunia itu memiliki alasan untuk bekerja sama dan menunjukkan kepemimpinan di dunia bagi negara lain.

"Terlepas dari Panduan Sementara Keamanan Nasional pemerintah (Presiden) Joe Biden menyatakan China sebagai ancaman terbesar kepentingan nasional AS, pemerintah itu juga menekankan kebutuhan dan kesediaan untuk bekerja sama dengan China dalam isu kepentingan bersama termasuk mengatasi ancaman kesehatan publik," tulis China Daily dalam tajuk rencananya.

Surat kabar itu menyatakan Covid-19 bahaya nyata bagi kedua negara dan masyarakat internasional. Karena itu urgensi untuk mengatasi masalah ini dapat menjadi titik awal kerjasama Cina dan AS.

China Daily juga mengutip makalah yang ditulis dan diajukan lembaga think tank John L. Thornton China Center dari Brooking pada 2 Maret lalu. Makalah yang diajukan ke 2021 Hong Kong Forum on US-China Relations itu berjudul 'Sepuluh Alasan AS dan China Harus Segera Bekerja Sama untuk Menghentikan Pandemi'.

"Makalah itu berpendapat kerja sama antara negara maju terbesar dan paling berkembang di dunia akan meningkatkan sinergi global, pembagian data, pengembangan dan penelitian vaksin, dan distribusi vaksin yang bertanggung jawab, dan memfasilitasi pembuatan aturan keselamatan untuk perjalanan internasional," tulis China Daily.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement