Senin 22 Mar 2021 17:46 WIB

Vaksinasi Covid-19 Bawa Angin Segar Bagi Industri Musik

Vaksinasi membuka peluang bagi industri musik untuk menggelar pertunjukan fisik.

Vaksinasi membuka peluang bagi industri musik untuk menggelar pertunjukan fisik.
Foto: Wikimedia
Vaksinasi membuka peluang bagi industri musik untuk menggelar pertunjukan fisik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan vaksin COVID-19 diharapkan bisa membawa angin segar untuk industri perfilman dan musik di Indonesia. Pasalnya, sejak tahun lalu terdampak pandemi virus corona.

Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, mengatakan, vaksin diharapkan bisa menjadi pintu pembuka bagi industri musik. Dalam hal ini, lebih aman mengadakan pertunjukan musik, yang tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga

"Dengan protokol kesehatan, lalu dikemas secara luar jaringan maupun dalam jaringan," kata Mahendra, saat acara virtual Samsung Galaxy Movie 2021, Senin (22/3).

Beberapa waktu lalu, pelaku industri kreatif, termasuk film dan musik, mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, agar pemerintah memberikan dukungan bagi industri kreatif yang terdampak pandemi. Pada Jumat (19/3) lalu, perwakilan pelaku industri film bertemu dengan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi membahas usulan stimulus untuk industri film. Mahendra berharap usulan stimulus tersebut bisa segera disetujui.

"Kita doakan stimulus disetujui presiden supaya industri film bisa bangkit lagi," kata Mahendra.

Berkaitan dengan upaya untuk membantu industri film, Mahendra mengatakan berencana untuk memfasilitasi film-film yang masuk ke bioskop dan kampanye menonton film di bioskop yang aman dengan protokol kesehatan. Pemerintah sedang mengkaji bantuan untuk pembelian tiket film di bioskop.

Tahun lalu, upaya pemerintah untuk membantu industri perfilman adalah menayangkan sekitar 100 film dalam program Belajar Dari Rumah. Kemendikbud juga mendukung kompetisi film pendek yang diadakan di masa pandemi ini, yang menurut Mahendra bisa membuka kesempatan bagi sineas muda untuk berkembang sekaligus memperkuat ekosistem perfilman di Indonesia.

Tahun lalu, ketika kegiatan banyak yang harus dilakukan dari rumah, sejumlah film pendek buatan lokal viral. Menurut Mahendra, film pendek merupakan salah satu medium yang penting dalam menggali kearifan lokal, didukung dengan berbagai teknologi yang mudah dijangkau seperti ponsel pintar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement