REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Lingkar Madani, Ray Rangkuti menilai ada sejumlah nama menteri yang layak direshuffle. Menurutnya Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko jadi salah satu menteri yang layak direshuffle.
"Kalau dengan etik saya kira Pak Moeldoko layak untuk dipertimbangkan apakah beliau masih tetap mau bergabung sebagai kepala KSP, atau sebaliknya mulai memikirkan aktifitasnya politiknya lebih luas dari sekedar ketua KSP di kabinetnya Pak Jokowi," kata Ray dalam diskusi daring, Selasa (13/4).
Selain Moeldoko, Ray melihat Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga dinilai layak direshuffle. Secara pertimbangan politik, tokoh-tokoh yang berpotensi bertarung di 2024 lebih baik mengundurkan diri.
"Di luar alasannnya secara politik, saya kira juga pertama ya ribut soal omnibus law, ribut soal impor beras, enggak bisa dilepaskan dari nama beliau," ujarnya.
Tidak hanya itu, nama Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi juga dianggap berpeluang untuk direshuffle. Kebijakan impor beras dinilai berimbas pada harga padi dan beras.
"Meskipun kebijakan itu dibatalkan tapi implikasi psikologiknya sudah sulit untuk disembuhkan. Oleh karena itu saya kira pertimbangan Muhammad Lutfi untuk direshuffle sangat rasional," tuturnya.
Isu reshuffle berembus setelah DPR menyepakati penggabungan tugas Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Selain itu pemerintah juga akan membentuk Kementerian Investasi.