Ahad 18 Apr 2021 19:37 WIB

Wika dan HIN Berbagi Peran dalam Holding Hotel

Pengembangan holding hotel menjadi salah satu upaya dalam pemulihan ekonomi

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Toto Pranoto, menilai perlu ada pembagian peran yang jelas antara anak usaha PT Wijaya Karya (Persero), PT Wijaya Karya Realty dengan Hotel Indonesia Natour (HIN) dalam holding hotel.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Toto Pranoto, menilai perlu ada pembagian peran yang jelas antara anak usaha PT Wijaya Karya (Persero), PT Wijaya Karya Realty dengan Hotel Indonesia Natour (HIN) dalam holding hotel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Toto Pranoto, menilai perlu ada pembagian peran yang jelas antara anak usaha PT Wijaya Karya (Persero), PT Wijaya Karya Realty dengan Hotel Indonesia Natour (HIN) dalam holding hotel.

Dengan peran yang jelas, ucap Toto, HIN dan Wika Realty akan bisa lebih optimal dalam mengembangkan industri hotel BUMN dalam holding hotel. Toto mengatakan pengembangan holding hotel menjadi salah satu upaya dalam pemulihan ekonomi dalam sektor pariwisata.

Baca Juga

"Perlu diantisipasi seberapa jauh kompetensi Wika Realty di sektor ini. Apakah mereka akan kelola seluruh hotel tersebut secara operasional atau sebatas di kepemilikan saja," ujar Toto kepada Republika di Jakarta, Ahad (18/4).

Toto mengatakan Wika Realty memang memiliki pengalaman mengelola hotel dalam beberapa tahun terakhir. Kendati begitu, ucap Toto, HIN memiliki pengalaman operasional yang lebih panjang dalam bisnis hotel tersebut. Selain itu, grup HIN juga memiliki grup hotel yang berada di beberapa lokasi strategis.