Kamis 29 Apr 2021 10:43 WIB

Klaster Kantor DKI Ditemukan Terkait Klaster Keluarga

Cegah klaster kantor, Anies Baswedan ingatkan jangan lepas masker saat kerja.

Red: Indira Rezkisari
Suasana gedung perkantoran terlihat di kawasan Kuningan, Jakarta. Sebagian kasus konfirmasi Covid-19 pada klaster kantor Jakarta terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi Covid-19.
Foto:

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, jajarannya masih terus melakukan pemantauan dan mengajak masyarakat untuk konsisten dalam menjalankan prokes. “Kita masih monitor terus. Sebenarnya begini, mari konsisten jalankan prokes. Lihat peristiwa di beberapa negara, ketika merasa aman, (prokes) longgar, maka di situlah lonjakan (kasus positif Covid-19) itu terjadi,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis (28/4).

Menurut Anies, dalam beberapa bulan terakhir, kasus Covid-19 di Jakarta cukup stabil. Namun, situasi ini justru memunculkan rasa aman. Padahal, kata dia, pandemi virus corona belum usai. Sehingga terjadi lonjakan kasus.

“Jadi sebenarnya kan kalau kita lihat selama beberapa bulan terakhir ini kan stabil. Ketika stabil muncul perasaan aman, tenang, padahal belum tuntas. Ini yang harus kita tingkatkan lagi,” ujarnya.

Oleh karena itu, Anies pun mengajak seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Terutama mengenakan masker saat berada di kantor maupun tempat umum lainnya.

“Saya ajak seluruh masyarakat, utamanya gunakan masker, itu paling penting. Di kantor pun pakai masker, kita jangan sampai di tempat umum pakai masker, sampai kantor (malah) lepas masker. Padahal lepas masker itulah potensi utamanya,” jelas Anies.

“Apalagi sekarang bulan puasa, tidak ada kebutuhan makan siang bagi yang muslim, tidak perlu minum, sehingga penggunaan masker terus-menerus jauh lebih mudah sekarang ini dibanding hari-hari biasa. Anjuran saya, gunakan masker, jaga jarak, cuci tangan,” imbuhnya.

Masyarakat seyogyanya belum bisa lepas dari pandemi Covid-19 hingga tidak menerapkan disipilin prokes. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, Covid-19 masih ada. Buktinya malah terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah. Yakni di Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalimantan Barat, NTT, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Kepulauan Riau.

“Hati-hati ada kenaikan karena grafis dan kurva harian itu selalu kita ikuti,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/4).

Ia melanjutkan, Indonesia pernah mengalami lonjakan kasus harian hingga mencapai 15 ribu pada Januari lalu. Bahkan saat itu, angka BOR (bed occupancy ratio) di rumah sakit berada di atas 80 persen. Begitu juga dengan kondisi keterisian tempat tidur di Wisma Atlet, Jakarta yang pernah mencapai 92 persen.

Namun kenaikan kasus saat ini telah berhasil ditekan hingga berada di angka empat ribu sampai enam ribu kasus per harinya. Kondisi keterisian tempat tidur di Wisma Atlet bahkan juga sempat menurun hingga 21 persen.

Sayangnya, saat ini jumlah keterisian tempat tidur kembali meningkat menjadi 25-26 persen. “Terus akan kita tekan,” tambahnya.  

Presiden pun mengingatkan agar seluruh daerah meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19 menjelang libur panjang hari raya Idul Fitri nanti. Ia tak ingin lonjakan tajam Covid-19 yang terjadi di India juga terjadi di Indonesia.

“Sekecil apapun kasus aktif yang ada di provinsi, kabupaten, di kota yang bapak ibu pimpin, jangan kehilangan kewaspadaan. Ikuti angka-angkanya, ikuti kurvanya, ikuti harian. Begitu naik sedikit segerakan untuk ditekan kembali,” kata Jokowi.

photo
Fakta Angka Klaster Kantor di Jakarta - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement