Kamis 13 May 2021 14:45 WIB

Delapan Jurnalis Terluka Ketika Meliput Bentrokan di Al-Aqsa

Culebras meminta otoritas Israel untuk menyelidiki semua serangan terhadap jurnalis

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Pasukan Israel terlihat selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di pusat kota kota Hebron, Tepi Barat, 11 Mei 2021.
Foto: EPA/ABED AL HASHLAMOUN
Pasukan Israel terlihat selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di pusat kota kota Hebron, Tepi Barat, 11 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan, pasukan keamanan Israel telah melukai sedikitnya delapan jurnalis yang meliput kekerasan di Yerusalem Timur. Mereka mengalami luka-luka ketika meliput bentrokan di komplek Masjid al-Aqsa.

"Jurnalis harus dapat meliput demonstrasi di Yerusalem tanpa takut, dan pasukan keamanan Israel menembak mereka dengan peluru karet," kata perwakilan Komite Perlindungan Jurnalis Timur Tengah dan Afrika Utara Ignacio Miguel Delgado Culebras, dilansir Anadolu Agency, Kamis (13/5).

Baca Juga

Culebras meminta otoritas Israel untuk menyelidiki semua  serangan terhadap jurnalis oleh personel keamanan dan meminta pertanggungjawaban mereka. Pemimpin redaksi Anadolu Agency untuk Timur Tengah dan Afrika News, fotografer Mustafa al-Kharouf, dan juru kamera Fayez Abu Rumaila terkena peluru karet ketika sedang melakukan peliputan di komplek al-Aqsa. Polisi Israel menembakkan peluru karet yang mengenai Boyraz di kaki kirinya, al-Kharouf di punggung, dan Abu Rumaila di kaki kanannya.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu (Muhammad), mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali.

(QS. Al-Mujadalah ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement