REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panduan terbaru Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengungkapkan bahwa individu yang sudah divaksinasi Covid-19 lengkap tidak perlu menjalani tes Covid-19, bahkan setelah terpapar dengan orang yang sakit. Akan tetapi, ada beberapa pengecualian di mana mereka tetap perlu menjalani tes Covid-19.
Panduan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ini didasarkan pada temuan-temuan terkini yang menunjukkan bahwa orang-orang yang sudah divaksinasi Covid-19 memiliki risiko yang sangat kecil untuk mengalami sakit berat. Meski terinfeksi, orang-orang yang sudah divaksinasi memiliki kemungkinan lebih rendah untuk menularkan penyakit ke orang lain. Selain itu, gejala yang muncul pun cenderung lebih ringan.
Oleh karena itu, CDC mengungkapkan bahwa individu yang sudah divaksinasi Covid-19 tidak perlu menjalani tes Covid-19, kecuali dalam situasi tertentu. Salah satunya adalah ketika individu tersebut menunjukkan gejala Covid-19 seperti demam, batuk, dan kelelahan.
Individu yang sudah divaksinasi juga bisa melewatkan tes skrining Covid-19 rutin di tempat kerja. Akan tetapi, skrining masih tetap perlu dilakukan oleh orang-orang yang bekerja atau tinggal di penampungan tuna wisma atau penjara, karena adanya risiko penularan yang lebih tinggi.
Akan tetapi, relaksasi ini tak berlaku untuk dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain. Kelompok ini dinilai tetap perlu menjalani tes Covid-19 rutin.