Senin 07 Jun 2021 16:50 WIB

Kemendag Upayakan Pengurangan Hambatan Ekspor Sawit ke Rusia

Indonesia membidik kerja sama perdagangan dan investasi lebih besar dari Rusia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Petani memetik tandan buah segar (TBS) kelapa sawit (ilustrasi).
Foto: ANTARA /Syifa Yulinnas
Petani memetik tandan buah segar (TBS) kelapa sawit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengupayakan pengurangan hambatan akses minyak kelapa sawit ke Rusia. Hal tersebut menjadi salah satu yang dibahas saat kunjungan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi ke St. Peterseburg, Rusia, pekan lalu.

Lutfi mengatakan, pemerintah membidik kerja sama perdagangan dan investasi lebih besar dari Rusia dan negara-negara yang tergabung dalam Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU). Negara-negara EAEU adalah Rusia, Armenia, Belarus, Kyrgyzstan, dan Kazakhstan.

Baca Juga

Pertemuan maraton dilakukan dengan sejumlah menteri, yaitu Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov; Menteri yang Bertanggung Jawab atas Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia Sergei Glazyev; serta Menteri yang Bertanggung Jawab atas Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Comission/EEC), Andrey Slepnev.

“Pada pertemuan dengan Menperindag Manturov, Indonesia mengharapkan relasi perdagangan yang lebih intens dengan Rusia. Selain itu, Indonesia juga berupaya mengurangi hambatan akses kelapa sawit di Rusia,” kata Lutfi dikutip dari Siaran Pers Kemendag, diterima Republika.co.id, Senin (7/6).