Philippe Portier, seorang sejarawan terkemuka di laicite, mengatakan ada kecenderungan di Prancis untuk mengurangi agama di semua bidang pertemuan sosial, terutama karena para pejabat menganjurkan interpretasi laicite yang lebih ketat untuk memerangi Islamisme. Sebaliknya, militer semakin memandang agama sebagai hal penting untuk manajemennya sendiri.
Portier menambahkan, keanekaragaman diterima karena keragaman akan membentuk dasar kohesi. Menurutnya, bertentangan dengan pemikiran di banyak institusi Prancis adalah alasan mendasar dalam militer adalah bahwa tidak mungkin ada kohesi jika, di pada saat yang sama, "Anda tidak berkompromi dengan keyakinan individu."
"Pendekatan yang tepat adalah mempertimbangkan laicite sebagai prinsip dan bukan sebagai ideologi. Ketika itu menjadi sebuah ideologi, maka tidak terelakkan dalam menciptakan ketidaksetaraan," kata Jean-Jacques, pemuka agama Islam di Deir Kifa.
Pendeta Carmine, pendeta Protestan di pangkalan itu, mengatakan, tentara adalah bukti bahwa laicite bekerja selama tidak dimanipulasi. "Mengapa kita berbicara begitu banyak tentang laicite dalam beberapa tahun terakhir di Prancis," ungkapnya.