Selasa 13 Jul 2021 10:19 WIB

Arab Saudi akan Sumbang 1 Juta Dosis Vaksin untuk Tunisia

Bantuan vaksin dari Arab Saudi diberikan atas permintaan Presiden Tunisia Kais Saied.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, pada Senin (12/7), telah mengeluarkan arahan untuk memberikan satu juta dosis vaksin Covid-19 dan bantuan medis lainnya ke Tunisia. Bantuan itu diberikan atas permintaan Presiden Tunisia Kais Saied.

Dilaporkan laman Al Arabiya, arahan untuk segera mendukung Tunisia diperintahkan Raja Salman ke the King Salman Center for Relief and Humanitarian Action (KSRelief). Lembaga itu turut diminta menyediakan peralatan dan persediaan medis bagi negara tersebut.

Baca Juga

 

General Supervisor KSRelief, Dr. Abdullah bin Abdulaziz Al-Rabiah, mengungkapkan, bantuan ke Tunisia akan mencakup 190 respirator buatan, 319 oksigen konsentrator, 150 tempat tidur medis, 50 alat pemantau tanda-tanda vital dengan troli. Selain itu, Saudi bakal menyuplai 4 juta masker medis, dan 500 ribu sarung tangan medis, 180 oksimetri nadi, 25 pompa obat intravena, sembilan defibrillator, 15 laringoskop video, dan lima elektrokardiograf (EKG).

 

Sehari sebelumnya, Uni Emirat Arab (UEA) juga telah menjanjikan bantuan 500 ribu dosis vaksin Covid-19 untuk Tunisia. Hal itu diumumkan setelah Kais Saied melakukan percakapan via telepon dengan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

Sistem perawatan kesehatan Tunisia runtuh akibat pandemi Covid-19. Pasien yang membutuhkan perawatan intensif membanjiri rumah sakit. Para tenaga kesehatan kewalahan menghadapi situasi demikian. “Kami berada dalam situasi bencana, sistem kesehatan runtuh. Kami hanya dapat menemukan tempat tidur di rumah sakit dengan kesulitan besar,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Tunisia Nisaf Ben Alaya pada Kamis (8/7) pekan lalu.

 

Sejauh ini, Tunisia telah melaporkan 498 ribu kasus Covid-19. Sebanyak 16.388 warga di sana meninggal akibat pandemi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement