Rabu 25 Aug 2021 12:37 WIB

ICW: Harun Masiku Sulit Ditangkap Jika Pimpinan KPK Firli Cs

ICW menganggap Firli Bahuri dan keempat komisioner lainnya tidak ada kemauan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Mas Alamil Huda
Harun Masiku
Foto: Republika
Harun Masiku

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, Harun Masiku akan sulit ditangkap jika komposisi pimpinan KPK masih seperti saat ini. ICW menganggap Firli Bahuri dan keempat komisioner lainnya tidak ada kemauan untuk menangkap politiskus PDIP tersebut.

"Bagi ICW, Harun Masiku akan sulit tertangkap jika komposisi pimpinan KPK masih seperti saat ini. Sebab, sedari awal proses penanganan perkaranya, ICW melihat permasalahannya bukan pada kemampuan, akan tetapi kemauan dari pimpinan KPK," kata Peneliti ICW, Kurnia Ramdhana, dalam keterangannya, Rabu (25/8).

Menurut Kurnia, kesulitan itu ditambah dengan diberhentikannya beberapa orang pegawai yang ditugaskan mencari keberadaan Harun. Para 'pemburu' Harun Masiku telah dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK.

Pada Selasa (24/8) kemarin, Deputi Penindakan KPK, Karyoto, mengaku sangat bernafsu untuk menangkap buronan Interpol tersebut. "Hanya saja karena tempatnya tidak di dalam (negeri), kami mau ke sana juga bingung. Pandemi sudah berapa tahun. Saya sangat nafsu sekali ingin menangkapnya. Kalau dulu Pak Ketua sudah perintahkan, saya berangkat," kata Karyoto.

Karyoto bahkan mengaku sudah memperoleh informasi keberadaan Harun Masiku sebelum salah seorang Kasatgas nonaktif KPK Harun Al Rasyid menyebut buronan tersebut terdeteksi berada di Indonesia. Informasi yang diperoleh Karyoto mengenai lokasi Harun Masiku sama dengan informasi yang diterima Harun Al Rasyid.

Baca juga : ICW: Kinerja Buruk KPK Bukan karena Pandemi

"Memang kemarin sebenarnya sudah masuk ya. Sebelum Harun Al Rasyid teriak-teriak saya tahu tempatnya, saya tahu tempatnya hampir sama informasi yang disampaikan rekan kami Harun dengan kami punya informasi sama," klaim Karyoto.

Namun, kata Karyoto, hingga saat ini pihaknya belum berkesempatan menangkap Harun Masiku. Apalagi, saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. "Kesempatannya yang belum ada," ucap Karyoto. Untuk itu, Karyoto membantah anggapan yang menyebut KPK enggan menangkap Harun Masiku.

"Saya siap berangkat, kalau memang tempatnya bisa kita jangkau ya. Nggak etis dan nggak patut kita buka di sini. Kalau dia tahu kita sedang cari di mana, nanti dia geser lagi, bingung lagi kita," tegas Karyoto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement