REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nabi Muhammad tampil di depan setelah masyarakat Makkah memperbaiki Kabah yang rusak karena banjir bandang. Masyarakat ragu jika melakukan perubahan terhadap bagian-bagian (batu) dari Kabah akan terjadi yang tak diinginkan.
"Dan Muhammad ikut pula membawa batu itu," tulis Husen Haekal dalam bukunya Sejarah Muhammad.
Setelah mereka berusaha membongkar batu hijau yang terdapat di situ dengan pacul tidak berhasil, dibiarkannya batu itu sebagai fondasi bangunan. Dan gunung-gunung sekitar tempat itu sekarang orang-orang Quraisy mulai mengangkuti batu-batu granit berwarna biru, dan pembangunanpun segera dimulai.
Sesudah bangunan itu setinggi orang berdiri dan tiba saatnya meletakkan Hajar Aswad yang disucikan di tempatnya semula di sudut timur, maka timbullah perselisihan di kalangan Quraisy, siapa yang seharusnya mendapat kehormatan meletakkan batu itu di tempatnya.