REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi I DPR RI akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Sabtu (6/11) besok. Fit and proper test akan dilakukan secara terbuka dan tertutup, mulai dari penyampaian visi dan misi hingga strategi dan kebijakan yang akan diambil oleh Jenderal Andika Perkasa jika terpilih menjadi Panglima TNI.
Berdasarkan dokumen yang diterima Republika.co.id, fit and proper test akan dimulai pada pukul 10.00 WIB, dan calon Panglima TNI Andika Perkasa akan hadir secara fisik di Komisi I DPR. Rangkaian fit and proper test akan dimulai dengan penyampaian visi dan misi, yang akan bersifat terbuka alias bisa disaksikan oleh siapapun juga.
Kemudian, kegiatan uji kelayakan dan kepatutan akan bersifat tertutup saat Jenderal Andika menyampaikaj strategi dan kebijakan, selama 30 menit. Begitu juga dengan sesi pendalaman dan tanya jawab, dimana setiap fraksi akan mendapat alokasi waktu selama 7 menit. Hal yang sama juga dilaukan saat calon Panglima TNI memberikan jawaban selama 20 menit.
Lalu, agenda fit and proper test dilanjutkan dengan rapat intern Komisi I sekitar pukul 13.00 WIB. Kemudian verifikasi faktual calon panglima TNI oleh pimpinan dan Kapoksi Komisi I DPR digelar pada Ahad (7/11). Setelah itu, hasil fit and proper test akan diserahkan ke Pimpinan DPR yang kemungkinan akan diparipurnakan pada Senin pekan depan.
Hari ini, Komisi I DPR RI dan Kepala Kelompok Fraksi (Kapoksi) menyelesaikan tahapan verifikasi dokumen calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Ketua Komisi I DPR, Meuty Hafid, menyatakan dokumen verifikasi administrasi Andika lengkap.
"Komisi 1 DPR telah menerima berkas administrasi calon panglima TNI. Pada hari ini, pukul 14.00 Pimpinan Komisi 1 dan Kapoksi telah melakukan verifikasi dokumen terhadap Calon Panglima TNI atas nama Andika Perkasa, S.E., M.A., M.SC. Dengan demikian lengkap verifikasi administrasi," kata Meutya Hafid dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/11).
Meutya merinci dokumen yang sudah diverifikasi antara lain, Data Riwayat Hidup, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dan Surat Keterangan Bersih Diri/Sehat (SKBD).
"Dalam dokumen Jenderal Andika beristeri satu dan memiliki dua anak. Dalam dokumen juga disebutkan telah melaporkan LHKPN pada Juni 2021, lalu telah melaporkan pajak terakhir 20 Juni 2021 serta keterangan berbadan sehat jasmani dan rohani sesuai keterangan dokter dengan hasil PCR negatif," ujarnya.
Meutya mengatakan, dengan demikian, proses fit and proper test akan dilanjutkan Sabtu (6/11) besok. Kemudian verifikasi faktual direncanakan dilakukan Ahad, (7/11).
