Senin 29 Nov 2021 18:41 WIB

TNI-Polri Terjunkan 179 Ribu Personel Amankan Libur Nataru

Pengamanan nataru berbarengan dengan Operasi Lilin yang biasa dilakukan Polri.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ilham Tirta
Sejumlah prajurit TNI dan Polri melaksanakan apel kesiapan pasukan pengamanan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Gusti Tanati
Sejumlah prajurit TNI dan Polri melaksanakan apel kesiapan pasukan pengamanan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri bersama TNI menerjunkan sebanyak 179 ribu lebih personel pengamanan dalam Operasi Lilin 2021. Operasi tahunan tersebut sekaligus sebagai tim gabungan TNI-Polri dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022, serta Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dalam mencegah gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono menjelaskan, personel gabungan terdiri dari 103.109 petugas Polri dan 19.017 personel TNI. “Sisanya, petugas atau personel dari Pemerintah Daerah (Pemda), maupun mitra-mitra kepolisian lainnya,” terang Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/11).

Baca Juga

Operasi Lilin akan mendirikan 3.184 pos pengamanan dan 1.113 pos pelayanan. “Pos pengamanan dan pos pelayanan ini menjadi bagian penting terkait kebijakan pemerintah dalam pengamanan Nataru 2021 agar dapat berjalan dengan baik,” ujar Rusdi.

Rusdi menjelaskan, para personel pengamanan dalam Operasi Lilin nantinya juga menjadi lini terdepan dalam penetapan PPKM Level 3. Status darurat tersebut sudah ditetapkan pemerintah untuk mengantisipasi gelombang ketiga penyebaran virus corona, selama libutan Natal dan Tahun Baru 2022.

Pemerintah, dalam status PPKM Level 3 kembali melarang terbatas sejumlah aktivitas luar warga dalam melakukan perayaan yang mengundang banyak orang. Kemudian, membatasi aktivitas lalu lintas dan perjalanan orang.

Menurut Rusdi, pembatasan tersebut demi memastikan penyebaran Covid-19 tak lagi meningkat. Ia membandingkan dengan libur Nataru 2020-2021 yang menyebabkan peningkatan penularan Covid-19 sebanyak 101 persen.

Liburan Idul Fitri 2020 dan 2021 berdampak pada penularan positif Covid-19 mencapai 56 ribu orang lebih. Kata Rusdi, pengalaman tersebut memberikan contoh aktivitas warga pada saat perayaan hari besar Nataru 2021 perlu kembali diperketat.

“Tentunya, kita semua harus sama-sama belajar jangan sampai peningkatan jumlah tertular ini terjadi di libur Nataru tahun ini. Karena itu, kita harus belajar dari yang sebelum-sebelumnya,” ujar Rusdi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement