Sabtu 25 Dec 2021 11:50 WIB

Dewan Austria Sarankan Beri Dosis Keempat Vaksin untuk Nakes

Dewan mengutip risiko varian Omicron yang cepat menyebar.

Vaksinasi resmi terhadap virus COVID-19 untuk anak-anak antara usia 5 dan 12 tahun dimulai hari ini di Wina, Austria, Senin, 15 November 2021.
Foto: AP/Lisa Leutner
Vaksinasi resmi terhadap virus COVID-19 untuk anak-anak antara usia 5 dan 12 tahun dimulai hari ini di Wina, Austria, Senin, 15 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Pemerintah Austria sebaiknya memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 pada sejumlah tenaga kesehatan dan pekerja inti lainnya. Saran itu disampaikan Dewan Vaksinasi Nasional lewat panduan terbaru yang diterbitkan pada Kamis (23/12).

Dalam sarannya, dewan mengutip risiko varian Omicron yang cepat menyebar. Namun, Dewan melihat tidak ada data ilmiah yang mencukupi untuk merekomendasikan dosis keempat diberikan pada kalangan yang lebih luas.

Baca Juga

"Mengingat gelombang Omicron yang segera datang, (vaksinasi keempat) dapat diberikan di zona berisiko tinggi (misalnya personel kesehatan yang terinfeksi) dan di daerah kritis sistemik dari enam bulan setelah vaksinasi ketiga," kata Dewan.

Austria pada Rabu (22/12) mengatakan akan memperketat lagi pembatasan Covid-19 mulai 27 Desember untuk memperlambat penyebaran varian Omicron.

Pada November, pemerintah mengumumkan penguncian berskala nasional keempat. Pemerintah juga berencana mewajibkan vaksinasi bagi seluruh warga Austria, negara Uni Eropa pertama yang melakukannya.Selagi penguncian tiga pekan menurunkan infeksi harian Covid-19 dari rekor, Austria menghadapi lonjakan yang lain.

Ratusan kasus Omicron telah terkonfirmasi.Dalam pedoman terbarunya, Dewan menyebutkan bahwa dosis keempat vaksinCOVID-19 dapat diberikan secara off label(penggunaan obat di luar indikasi resmi) untuk kelompok-kelompok di zona kesehatan dan kritis lainnya sesudah konsultasi medis.

"Masih belum ada bukti bahwa vaksinasi tambahan ini mampu mencegah infeksi. Namun, dapat diasumsikan bahwa penyakit serius dapat dicegah," katanya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement