REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu lagi serial animasi yang akan di produksi ulang menjadi seri live-action adalah Avatar: The Last Airbender. Seperti yang diketahui, animasi asal Amerika Serikat yang diproduksi oleh Nickelodeon ini telah mencapai tiga musim selama hampir tiga tahun penayangan, dari Februari 2005 hingga Juli 2008.
Avatar: The Last Airbender sedikitnya pernah diakui secara kritis dan dipuja secara global sehingga Netflix berani memesannya pada tahun 2018. Pembuatan ulang akan menampilkan pemeran yang memiliki latar belakang Asia. Hal ini berbeda dengan film live-action karya M Night Shyamalan pada tahun 2010 yang menampilkan sebagian besar aktor kulit putih sehingga mendapat banyak kritikan.
“Ini adalah kesempatan untuk menampilkan karakter Asia dan Pribumi sebagai orang yang hidup dan bernafas. Bukan hanya di kartun, tapi di dunia yang benar-benar ada, sangat mirip dengan yang kita tinggal," ujar Albert Kim, selaku showrunner dan produser eksekutif untuk serial Netflix, dilansir dari NME, Rabu (29/12).
“Kami tidak sabar untuk mewujudkan dunia Aang secara sinematik seperti yang selalu kami bayangkan, dan dengan pemeran yang sesuai secara budaya dan tidak bercat putih,” kata pencipta asli dari serial animasi Avatar, Michael Dante DiMartino dan Bryan Konietzko.
Sayangnya, kedua pencipta tersebut memutuskan untuk meninggalkan proyek ini dengan alasan bahwa segala halnya tidak berjalan seperti yang diharapkan. Dengan kata lain, remake yang akan datang di platform Netflix mungkin akan menyimpang dari serial aslinya.
Di sisi lain, Netflix telah mengungkapkan beberapa pemain, termasuk Gordon Cormier sebagai Aang, Kiawentiio Tarbell sebagai Katara, Ian Ousley sebagai Sokka, Dallas Liu sebagai Prince Zuko, dan masih banyak pemain lainnya. Awalnya, produksi dijadwalkan pada tahun 2019. Namun, ditunda hingga 2020, dan selanjutnya ditunda karena pandemi virus corona.
Tanggal rilis, serta jumlah episode dari remake live-action Netflix Avatar: The Last Airbrender masih belum diumumkan. Namun, terungkap bahwa produksi seri telah dimulai di Vancouver, Kanada pada 17 November lalu. Arahan langsung diberikan oleh Michael Goi dan Roseanne Liang selaku sutradara dan produser eksekutif, beserta sutradara Jabbar Raisani.
Ikuti Whatsapp Channel Republika