Sabtu 19 Feb 2022 15:34 WIB

Warga Irak Antre Bensin Selama Berjam-jam

Antrean di tempat pengisian bahan bakar di kota Mosul, Irak utara tampak mengular

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Antrean di tempat pengisian bahan bakar di kota Mosul, Irak utara tampak mengular seminggu terakhir. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Hadi Mizban
Antrean di tempat pengisian bahan bakar di kota Mosul, Irak utara tampak mengular seminggu terakhir. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Antrean di tempat pengisian bahan bakar di kota Mosul, Irak utara tampak mengular pada Jumat (18/2). Para pengemudi mengantre selama berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar bagi kendaraan mereka.

Selama seminggu terakhir, antrean panjang terbentuk di pompa bensin di Mosul dan provinsi Nineveh. Anggota militer dikerahkan di beberapa stasiun pengisian bahan bakar untuk mengantisipasi kekerasan dan ketegangan. Antrean tersebut menyulut kemarahan di antara pengendara karena kekurangan bensin.

Baca Juga

“Hidup kita selalu menunggu dalam antrean. Itu sudah menjadi rutinitas,” ujar seorang sopir taksi, Abdel Khaliq al-Mousalli, dilansir Al Arabiya pada Sabtu (19/2).

Kekurangan bahan bakar kendaraan sering terjadi di Nineveh. Bensin subsidi dijual dengan harga sekitar 500 dinar Irak per liter. Namun di wilayah otonomi Kurdi, biaya bensin naik dua kali lipat.

Gubernur Nineveh, Nejm al-Jibbouri, mengatakan kekurangan bensin disebabkan oleh penyelundupan. Dia telah menginstruksikan pasukan keamanan untuk memperketat keamanan di pos pemeriksaan sebagai langkah mencegah penyelundupan bensin.

Wakil kepala badan Irak yang bertanggung jawab mendistribusikan produk minyak, Ihsan Mussa Ghanem, menuturkan Nineveh menerima lebih dari dua juta liter bensin per hari. Jumlah ini adalah yang tertinggi setelah Baghdad. Ghanem mengatakan ada aliran bahan bakar dari daerah yang lebih murah, di provinsi Nineveh, ke daerah yang lebih mahal, di Kurdistan.

"Harga minyak di Kurdistan 40 persen lebih tinggi daripada di provinsi lain dan itu telah menekan Nineveh, dengan banyak penduduk Kurdistan datang ke sini untuk mengisi,” kata Ghanem.

Irak adalah produsen minyak terbesar kedua di antara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak. Irak mengekspor hampir 3,5 juta barel per hari dan menyumbang lebih dari 90 persen pendapatan negara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement