Kamis 24 Feb 2022 07:57 WIB

Mesir Kecam Ethiopia atas Operasi Turbin

Bendungan Ethiopia mungkin akan menganggu Sungai Nil.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Dam raksasa Ethiopia di sungai Nil yang di masalahan Mesir dan Sudan.
Foto:

Hany mengatakan jumlah air saat ini di GERD tidak akan mempengaruhi Mesir. Hal itu karena Bendungan Tinggi dapat menampung jumlah air hingga 130 miliar meter kubik, dan kapasitas pelimpah Toshka adalah 56 miliar meter kubik. 

“Namun, tidak mungkin di sungai-sungai internasional untuk memiliki satu pengelolaan sumber air di hulu sungai tanpa berkonsultasi dengan negara-negara hilir,” tambah Hany.

Hany mencatat Mesir mengambil banyak langkah untuk menghadapi potensi risiko GERD dan kemiskinan air secara umum dengan menyediakan sumber air alternatif dan non-tradisional. Sebagai contoh, seperti menggunakan kembali air limbah, dan menghilangkan garam air laut di pantai utara dan di Laut Merah menggunakan air bersih, energi, sekaligus meningkatkan efisiensi sistem pengelolaan air.

Ahmed membela proyek bendungan hidroelektrik terbesar di Afrika. Listrik dari bendungan juga dapat diekspor ke Eropa untuk mengurangi emisi gas. Ia juga mengatakan bahwa pembangkit listrik dari bendungan akan menguntungkan negara-negara hilir, menegaskan rakyat Ethiopia yang tidak ingin kelaparan dan kehausan.

Ahmed mengatakan operasi parsial GERD di tengah masalah keamanan yang sedang berlangsung akibat perang melawan Tigray dan pemberontakan di beberapa daerah. Termasuk di wilayah Benishangul-Gumuz, tempat GERD dibangun. Beberapa berpendapat bahwa pemerintah Ethiopia mempromosikan operasi parsial sebagai pencapaian untuk menenangkan front internal.

 

Namun, Kairo tetap teguh menganggap operasi parsial itu sebagai langkah yang merugikan kepentingannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement