Kamis 03 Mar 2022 05:53 WIB

Nyepi, Penyeberangan Jawa-Bali-Lombok Ditutup Sementara

Penyeberangan Jawa-Bali-Lombok dibuka kembali Jumat pagi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Indira Rezkisari
Kendaraan roda empat turun dari kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (2/3/2022). Arus penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana, Bali) menuju Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur) terpantau ramai menjelang ditutupnya jalur penyeberangan pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Kendaraan roda empat turun dari kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (2/3/2022). Arus penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana, Bali) menuju Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur) terpantau ramai menjelang ditutupnya jalur penyeberangan pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menutup sementara layanan penyeberangan dari dan menuju ke Pulau Bali pada hari ini (3/3/2022) selama Hari Raya Nyepi 2022. Lintasan penyebrangan yang ditutup sementara itu yakni Ketapang-Gilimanuk dan Lembar-Padangbai.

"Penututupan sementara ini juga sesuai dengan surat edaran Gubernur Bali dan rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan penyeberangan terkait Hari Raya Nyepi Tahun 2022," kata Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin dalam pernyataan tertulisnya.

Baca Juga

Penutupan sementara aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang dilakukan mulai hari ini (3/3/2022) pukul 00.00 WIB hingga Jumat (4/3/2022) pukul 05.00 WIB. Sedangkan dari Pelabuhan Gilimanuk mulai Kamis (3/3/3022) pukul 01.00 WITA hingga Jumat (4/3/2022) pukul 06.00 WITA.

Selanjutnya, penutupan juga dilakukan dari Pelabuhan Padangbai, Bali dan Pelabuhan Lembar, Lombok. Penutupan di pelabuhan terdebut yaitu dimulai hari ini pukul 06.00 WITA hingga Jumat (4/3/2022) pukul 06.00 WITA.

"Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jasa agar mengatur jadwal perjalanannya dengan baik, dan pastikan agar tetap mematuhi syarat perjalanan yang ditetapkan dan menjaga protokol kesehatan dengan ketat," jelas Shelvy.

Terkait layanan dan operasional selama Nyepi, ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang dan Lembar telah mengintruksikan kepada operator pelayaran yang beroperasi di kedua lintasan tersebut. Khususnya untuk  menyosialisasikan penutupan sementara aktivitas penyeberangan kepada penumpang.

Meskipun begitu, Shelvy memastikan ASDP juga mengantisipasi lonjakan kendaraan di kedua lintasan tersebu. Khususnya dengan menyiagakan armada secara maksimal serta pengaturan waktu berlayar dan sandar.

"Untuk di Ketapang-Gilimanuk, ASDP mengoperasikan sekitar 28 unit kapal per harinya dari total 52 unit kapal yang disiagakan," tutur Shelvy.

Antisipasi juga dilakukan di Pelabuhan Padangbai dengan disiagakan tiga unit kapal untuk pelayanan darurat. Di pelabuhan tersebut terdapat total 26 kapal yang beroperasi di lintasan Padangbai-Lembar.

Menjelang Hari Raya Nyepi 2022, ASDP Indonesia Ferry mencatat adanya kenaikan kendaraan jenis bus dan truk di lintas Merak-Bakauheni. Sekitar 13.675 bus dan 171.876 truk melakukan penyeberangan dari Bakauheni ke Merak hingga 28 Februari 2022.

"Kondisi ini naik dibanding 2021 yang hanya mencapai 11.073 untuk bus dan 152.767 untuk truk," ujar Shelvy.

Namun demikian, penurunan terjadi untyj kendaraan pribadi menjelang Hari Raya Nyepi 2022. Pada tahun ini, tercatat sekitar 114.622 kendaraan roda empat dan 26.477 kendaraan roda dua melintas di Pelanbuhan Bakauheni. Jumlah tersebut lebih kecil dibanding Hari Raya Nyepi 2021 yang mencapai 120.709 untuk kendaraan roda empat dan 43.702 untuk kendaraan roda dua.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement