Jumat 11 Mar 2022 19:18 WIB

Satgas Covid-19 Tanggapi Imbauan MUI Rapatkan Shaf

Prokes 3M menjadi kunci penanganan pandemi Covid-19.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ani Nursalikah
Subbid Dukungan Kesehatan Satgas Covid 19 Brigjen TNI Pur Alexander K Ginting. Satgas Covid-19 Tanggapi Imbauan MUI Rapatkan Shaf
Foto: Republika/Thoudy Badai
Subbid Dukungan Kesehatan Satgas Covid 19 Brigjen TNI Pur Alexander K Ginting. Satgas Covid-19 Tanggapi Imbauan MUI Rapatkan Shaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subbid Dukungan Kesehatan Satgas Covid 19 Brigjen TNI Pur Alexander K Ginting mengingatkan agar masyarakat tetap meningkatkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Prokes 3M menjadi kunci penanganan pandemi Covid-19.

"Justru di kala syarat perjalanan dilonggarkan maka protokol kesehatan harus ditingkatkan dan cakupan vaksinasi dioptimalkan," kata Alexander kepada Republika, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga

Pemerintah melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat, termasuk pelonggaran untuk transportasi umum seperti pesawat terbang dan  kereta api. Duduk di KRL kini tidak perlu jaga jarak dan dimungkinkan kapasitas 100 persen, melalui SE Kemenhub 25/2022 tentang petunjuk perjalanan orang dalam negeri dalam transportasi perkeretaapian. Aktivitas olah raga juga sudah dimungkinkan dihadiri penonton dengan kapasitas 100 persen.

Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menyatakan, pelonggaran tersebut sebagai tindak lanjut atas kondisi wabah yang sudah menunjukkan tren menurun. Dengan demikian, aktivitas ibadah sholat jamaah juga dapat dilaksanakan dengan merapatkan shaf, tanpa berjarak. 

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan hal yang sama. Menurutnya, bila melihat penyebaran virus sejauh ini, para ahli sepakat penerapan protokol kesehatan adalah cara paling efektif menghalau penyebaran virus Covid-19. Wiku pun meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dalam berkegiatan.

Ia mengingatkan, agar masyarakat tidak lengah atau lalai dengan situasi yang tergolong aman karena Covid-19 masih ada di sekitar semua orang. Meskipun, secara perlahan perubahan kebijakan di berbagai sektor seperti pendidikan ,ekonomi ,pariwisata, termasuk beribadah akan terus disesuaikan. Menurut temuan Bank Dunia pada tahun 2021 pandemi memengaruhi sektor ekonomi di berbagai negara yang disumbangkan oleh kebijakan untuk membatasi aktivitas masyarakat dan perilaku masyarakat.

“Meski penyesuaian kebijakan pemerintah terbaru menunjukkan beberapa relaksasi dalam aspek mobilitas, pemerintah terus menyeimbangkannya dengan memastikan protokol yang ketat masih berlaku seperti wajib penggunaan massal,” tutur Wiku dalam diskusi daring, Kamis (10/3/2022).

Wiku menambahkan, sudah dua tahun  masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19. Oleh karena itu, secara perlahan, perubahan kebijakan yang signifikan pun akan menyusul.

“Saya ingin mengingatkan perubahan ini tidak harus membawa kita untuk menjadi selesai, tetapi lebih menuntut setiap individu di masyarakat lebih bertanggung jawab dan waspada dalam menjaga kesehatan mereka sendiri, tetap disiplin dan semoga Anda dapat mengambil pelajaran dari semua penyesuaian kebijakan yang telah dilakukan selama ini dan terus berupaya meningkatkan ketahanan bangsa dalam menghadapi keadaan darurat di masa yang akan datang,” kata Wiku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement