Senin 21 Mar 2022 21:37 WIB

Legislator: Kondisi Indonesia Membaik karena Vaksinasi Covid-19

Legislator menilai kondisi Indonesia membaik karena vaksinasi Covid-19.

Red: Bayu Hermawan
vaksinasi covid-19 (ilustrasi)
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
vaksinasi covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI, Elva Hartati, menilai kondisi Indonesia membaik dari pandemi Covid-19 belakangan ini tak lepas dari upaya vaksinasi yang telah dilakukan pemerintah.

"Hal ini tentu tak lepas dari upaya vaksinasi yang telah dilakukan pemerintah selama ini dan peran serta masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan," kata anggota Komisi IX DPR Elva Hartati kepada wartawan, di Jakarta, Senin (21/3/2022).

Baca Juga

Menurutnya, kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan belakangan ini dan angka kesembuhan lebih besar dari penambahan kasus baru. Elva mengatakan Indonesia saat ini memang menuju ke kondisi yang jauh lebih baik untuk kasus Covid-19.

Meskipun kondisi jauh lebih baik, menurut Elva, sebaiknya transisi dari pandemi Covid-19 ke endemi tidak terburu-buru. "Hal ini dikarenakan proses transisi menuju endemi itu artinya bukan berarti kasus Covid-19 tidak ada sama sekali,kasus itu akan tetap ada," ucapnya.

Menurutnya,membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk menghilangkan sebuah penyakit. Oleh karena itu, semua pihak harus bersiap untuk bisa terus berdampingan dengan Covid-19. Elva mengatakan, pemerintah bersama para ahli sedang melakukan pembahasan untuk menentukan indikator yang terbaik agar betul-betul mencapai ke arah kondisi endemi.

"Yang paling penting pada saat endemi, walaupun kasusnya ada, dia (Covid-19) tidak akan mengganggu kehidupan kita seperti saat ini, di mana hampir aktivitaskehidupan kita, kehidupan sosial, beragama, dan pariwisata terganggu dengan adanya kasus Covid-19," katanya.

Elva Hartati berpendapat bahwa Indonesia saat ini sudah dalam proses transisi perubahan dari pandemi menjadi endemi."Proses transisi itu sejalan dengan kebijakan pelonggaran-pelonggaran yang diputuskan pemerintah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement