Ahad 27 Mar 2022 01:05 WIB

China akan Gelar Temu Menlu Tetangga Afghanistan, Indonesia Diundang

China menganggap penting peran Indonesia dalam urusan regional dan internasional.

Red: Nidia Zuraya
 Bendera China (ilustrasi). China akan menggelar pertemuan para menteri luar negeri dari negara-negara tetangga Afghanistan pada 30-31 Maret untuk mendorong perdamaian di negara itu.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Bendera China (ilustrasi). China akan menggelar pertemuan para menteri luar negeri dari negara-negara tetangga Afghanistan pada 30-31 Maret untuk mendorong perdamaian di negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China akan menggelar pertemuan para menteri luar negeri dari negara-negara tetangga Afghanistan pada 30-31 Maret untuk mendorong perdamaian di negara itu. Sebagai tetangga Afghanistan, China akan terus berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas berkelanjutan. 

"Kami sedang mempercepat persiapan pertemuan ketiga antar-menlu negara-negara tetangga Afghanistan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Jumat (25/3/2022).

Baca Juga

Indonesia diundang untuk menghadiri pertemuan yang akan digelar di Tunxi, Huangshan, Provinsi Anhui itu.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dikabarkan bakal melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. 

China menganggap penting peran Indonesia dalam urusan regional dan internasional. Atas dasar itulah Wang Yi menyampaikan undangan kepada Menlu Retno untuk menghadiri pertemuan tersebut.

Selain Indonesia, Qatar akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara pada pertemuan itu. Menlu Rusia Sergei Lavrovjuga diperkirakan bakal hadir.

Wang Yi mengunjungi Afghanistan pada Kamis (24/3/2022) untuk bertemu pelaksana Deputi Perdana Menteri Mullah Abdul Ghani Baradar dan pelaksana Menlu Amir Khan Muttaqi.Kunjungan itu adalah kali pertama yang dilakukan Wang Yi sejak Afghanistan berganti rezim tahun lalu.

"Kunjungan tersebut sangat penting karena akan memberikan dampak positif dalam mendorong perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan," ujar Wang Wenbin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement