Selasa 29 Mar 2022 19:20 WIB

Polri Diminta Tangkap Mafia Penimbun dan Pemain Harga Migor

Adanya praktek penimbunan tersebut terbukti menyusahkan masyarakat saat ini.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ilham Tirta
Minyak goreng kini tersedia di minimarket. Sebelum harganya naik, minyak goreng kemasan hilang di pasaran. Ilustrasi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Minyak goreng kini tersedia di minimarket. Sebelum harganya naik, minyak goreng kemasan hilang di pasaran. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketersediaan pasokan minyak goreng (migor) dengan harga murah masih susah didapat masyarakat di pasaran. Aparat kepolisianpun diharapkan mampu menangkap mafia yang melakukan penimbunan dan permainan harga migor yang sudah diendus masyarakat sejak lama.

Anggota Komisi III DPR, Santoso meminta Polri dapat segera menangkap mafia minyak goreng yang dengan sengaja menimbun atau menjual ke luar negeri, di saat kebutuhan dalam negeri belum tercukupi. Keberadaan praktek penimbunan tersebut terbukti menyusahkan masyarakat saat ini.

Baca Juga

“Saya meminta jajaran Polri yang telah menyampaikan, bahkan beberapa kali akan diekspos di beberapa media, bahwa kelangkaan ini disebabkan adanya para mafia yang menimbun ataupun menjual dengan sengaja ke luar negeri, sementara kebutuhan di dalam negeri tidak tercukupi itu untuk segera ditindak dan ditangkap sebagaimana komitmen dari Polri untuk melakukan itu,” ujar Santoso di Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2022).

Padahal, berdasarkan data statistik Indonesia adalah penghasil Crude Palm Oil (CPO) terbesar. Karena itu, ia mempertanyakan kenapa hal itu dapat terjadi. Selain itu, politisi fraksi Partai Demokrat tersebut juga meminta kejaksaan menindak penyalahgunaan dan penggelapan pajak yang dilakukan oleh berbagai pihak, baik masyarakat maupun BUMN.

Ia mengungkapkan, kejaksaan juga telah menyampaikan beberapa kali tentang akan adanya tindakan terhadap importasi yang tidak membayar pajak. Bahkan, ada dugaan BUMN yang juga sengaja melakukan penggelapan pajak.

Karena itu, ia berharap aparat bisa memberikan rasa kebahagiaan untuk rakyat. Jika minyak goreng masih langka, publik berikan ruang penegakan hukum kepada aparat untuk menindak mafia tersebut seadil-adilnya. Karena saat ini tampaknya ada orang-orang yang di lingkar kekuasaan tidak tersentuh oleh hukum.

"Untuk itu buktikan, dan lakukan agar apa yang diinginkan oleh masyarakat dapat diwujudkan,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement